Moeldoko: Ny Ani, Sosok yang Sangat Menghargai Orang Lain
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko segera berangkat ke Singapura, Sabtu (1/6/2019) sore ini. Mantan Panglima TNI ini akan menjemput jenazah almarhumah Nyonya Ani Yudhoyono, sosok yang dinilainya sangat rendah hati dan menghargai orang lain.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam dan berharap semoga arwahnya diterima Tuhan Yang Kuasa serta mendapat tempat terbaik," tutur Moeldoko kepada Kompas, Sabtu (1/6/2019).
Moeldoko pun mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk menjemput jenazah Nyonya Ani Yudhoyoni di Singapura.
"Sore ini berangkat, sekitar pukul 3-4 sore," katanya.
Moeldoko berangkat menggunakan pesawat Hercules TNI AU untuk menjemput jenazah Nyonya Ani. Rencananya, jenazah Nyonya Ani akan dibawa dari Singapura pada pukul 07.00 pagi dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.00.
Dari Bandara Halim PK, jenazah akan disemayamkan di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Nyonya Ani di Cikeas, Kabupaten Bogor. Selepas tengah hari, jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, semua proses penjemputan sampai upacara pemakaman di TMP Kalibata tengah dipersiapkan. Kementerian Setneg akan semaksimal mungkin membantu semua proses pemulangan sampai pemakaman jenazah Nyonya Ani.
Untuk Moeldoko yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi dan Panglima TNI di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat (2004-2014), Susilo Bambang Yudhoyono dan Nyonya Ani adalah pasangan yang sangat serasi dan selalu saling mendukung.
"Beliau juga sangat rajin mencatat. Di fotografi juga, Ibu luar biasa sangat menikmati, karyanya bagus-bagus," tutur Moeldoko yang biasa melihat Nyonya Ani membawa tustel serta lensa-lensanya.
Tak hanya itu, secara personal Nyonya Ani juga sangat baik dan menghargai anak buahnya.
"Walau beliau itu Ibu Negara, ke bawahan sangat humble dan hormat. Kalau manggil saya selalu \'Pak Moeldoko\' atau \'Pak Panglima\'. Dan ini bukan sesuatu yang dibuat-buat, memang dari sananya begitu," tutur Moeldoko lagi.
Presiden SBY dan Nyonya Ani juga biasanya akan memanggil dan memastikan anak-anak buahnya ikut makan bersama. Hal ini, misalnya, pernah dialami Moeldoko ketika dia masih Pangdam Siliwangi.
"Pasti dipanggil-panggil untuk merapat, makan, dan kumpul," ujarnya.
Nyonya Ani Yudhoyoni meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura di Rumah Sakit National University Singapore. Sebelumnya, istri Presiden RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono tersebut dirawat sekitar tiga bulan karena leukemia. Dokter Terawan, anggota dokter kepresidenan yang dikirim untuk mendampingi Nyonya Ani dalam perawatan mengonfirmasi kabar berpulangnya Nyonya Ani.