Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjamin pihaknya, bekerja sama dengan TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sudah mengantisipasi kerawanan di Jakarta selama arus mudik hingga arus balik berlangsung.
Oleh
J Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menjamin pihaknya, bekerja sama dengan TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sudah mengantisipasi kerawanan di Jakarta selama arus mudik hingga arus balik berlangsung. Kerawanan itu antara lain potensi kejahatan pada rumah kosong serta kemacetan lalu lintas.
”Untuk di perumahan, Pak Gubernur (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan), Pak Pangdam (Panglima Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal Eko Margiyono) lewat Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI Angkatan Darat), dan saya lewat Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) sudah mengimbau, rumah-rumah yang ditinggalkan itu dititipkan kepada tetangga, RT, dan RW, diberi tahu bahwa rumah kosong,” tutur Gatot di sela peninjauan arus mudik di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (1/6/2019).
Saya lewat Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) sudah mengimbau, rumah-rumah yang ditinggalkan itu dititipkan kepada tetangga, RT, dan RW, diberi tahu bahwa rumah kosong.
Dengan cara demikian, potensi kejahatan bisa ditekan. Ia mencontohkan, jika tetangga dan perangkat RT/RW tidak tahu rumah mana saja yang kosong, pelaku bisa dengan leluasa membawa barang karena dikira sebagai keluarga yang sedang pindah rumah.
Selain itu, kepolisian menjalankan patroli terpadu dengan TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam skala kecil ataupun besar ke lokasi-lokasi dengan tingkat kerawanan tinggi. Patroli bisa pada siang dan malam hari.
Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, polisi lalu lintas Polda Metro Jaya menyebar ke sejumlah titik jalan, bekerja sama dengan petugas Dinas Perhubungan DKI dan anggota TNI AD dari komando rayon militer serta komando distrik militer.
Gatot mengatakan, 10.000 personel gabungan TNI, Polri, dan pemprov bertugas menjamin keamanan selama arus mudik hingga arus balik. Tidak ada bantuan personel polisi dari luar wilayah Polda Metro Jaya. Ia memastikan, jumlah personel yang ada masih memadai untuk pengamanan Lebaran.