JAKARTA, KOMPAS – Meski sejumlah rekayasa lalu lintas sudah dilakukan, waktu tempuh dari Jakarta menuju Brebes sebagai titik terakhir pemberlakuan sistem satu arah atau one way mencapai 12 jam. Para pemudik mengeluhkan antrean panjang di gerbang pembayaran tol.
Salah satu pemudik tujuan Semarang, Warsud (46) berangkat dari rumahnya di Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Kamis (30/5/2019) pukul 05.30. Kemacetan panjang langsung dia temui sesaat setelah memasuki Gerbang Tol (GT) Grand Wisata Bekasi.
“Capek pasti. Tapi walaupun macet dan capek juga tetap dibela-belain, buat orang tua,” ujarnya.
Warsud baru bisa melintas dari GT Cikampek Utama 1 sekitar pukul 12.00. Ia mengaku harus beristirahat di tempat istirahat atau rest area kilometer 50 selama satu jam dan kilometer 86 selama setengah jam. Ia terpaksa harus mengistirahatkan kakinya yang pegal akibat terus-terusan menginjak pedal rem.
Hal serupa dialami oleh Irfan (35) yang tiba di Brebes sekitar pukul 18.00. Padahal, ia berangkat dari Jakarta sekitar pukul 06.30. Ia mengeluhkan kemacetan yang terjadi di dua GT yaitu GT Cikampek Utama dan GT Palimanan.
“Iya tadi lumayan panjang juga macetnya. Padahal tahun lalu, empat jam saya bisa sampai Pemalang,” ujarnya.
Di saat yang hampir bersamaan, Kompas mencoba efisiensi sistem lawan arah (contra flow) dan one way yang diterapkan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan. Pada pukul 05.30, kemacetan sudah terjadi sejak di kilometer 10.
Meski contra flow sudah dilakukan pada kilometer 29, tak banyak kendaraan yang bisa mengaksesnya. Hanya kendaraan yang berada di lajur paling kanan yang bisa masuk ke jalur contra flow tersebut. Kemacetan masih terus terjadi hingga kilometer 65, tepatnya pada jalur masuk kendaraan dari jalur contra flow menuju jalur utama.
“Saya tidak kebagian contra flow, karena posisi mobil ada di tengah pas lewat,” tambah Warsud.
Adapun, arus lalu lintas selepas Cikampek Utama relatif ramai lancar. Meski sejumlah rest area seperti kilometer 86 dan 102 terlihat penuh, lalu lintas di sekitarnya tidak terhambat. Rest area juga dipenuhi oleh para pemudik yang menggelar tikar di lahan kosong.
Sekitar pukul 14.00, terjadi antrean lebih kurang sepanjang 6 kilometer di GT Palimanan kilometer 188 meski one way sudah diberlakukan. Dibutuhkan waktu setidaknya 45 menit untuk melewati GT tersebut. Antrean terjadi baik di jalur A maupun jalur B.
Di tengah antrean tersebut terlihat seorang pengendara mobil Honda CR-V turun dari kursi kemudinya dan digantikan oleh penumpang yang duduk di sebelahnya. Beberapa mobil juga nampak saling berpindah jalur dari A ke B maupun sebaliknya melalui taman yang memisahkan dua jalur tersebut.
Mengejutkan
Pemberlakuan sistem satu arah lebih awal, dari yang rencananya dimulai pukul 09.00 menjadi pukul 08.00 sempat mengejutkan Kepolisian Kabupaten Brebes. Sebab, rapat koordinasi terakhir disepakati bahwa penutupan jalur dan sterilisasi kendaraan dari arah Semarang baru dilakukan pukul 08.00.
“Kami kaget kok jam 8 sudah ada yang jalan. Untungnya kami ada di paling ujung jadi bisa dikondisikan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Brebes Ajun Komisaris Polisi M Adimas Purwonegoro.
Arus lalu lintas kendaraan dari arah Semarang yang keluar melalui GT Brebes Barat pada Kamis petang relatif lengang. Adapun kendaraan dari Jakarta yang melewati jalur B diharuskan memutar sebelum GT Brebes Barat. Akibatnya, terjadi kepadatan kendaraan beberapa ratus meter.
“Ya wajar lah karena kan ada pelambatan kendaraan yang harus memutar. Sejauh ini masih kondusif,” kata Adimas.