Bank Indonesia memprediksi, inflasi sepanjang Ramadhan ini akan lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pasalnya, sepanjang Ramadhan yang bertepatan dengan Mei 2019, sejumlah harga bahan pokok dan harga tiket pesawat justru mengalami deflasi.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia memprediksi, inflasi sepanjang Ramadhan ini akan lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pasalnya, sepanjang Ramadhan yang bertepatan dengan Mei 2019, sejumlah harga bahan pokok dan harga tiket pesawat justru mengalami deflasi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Jumat (31/5/2019), di Jakarta, menuturkan, berdasarkan hasil survei pantauan harga minggu kelima, BI memproyeksikan inflasi pada Mei 2019 akan terkendali dengan 0,47 persen secaran bulanan dan 3,1 persen setahun.
Rendahnya pertumbuhan inflasi, kata Perry, ditopang oleh keberhasilan BI, pemerintah, dan para pelaku usaha dalam menjaga harga pangan tetap stabil. Hal ini membuat tidak ada lonjakan harga yang signifikan pada Ramadhan ini.
”Bahkan tahun ini diprediksi menjadi bulan Ramadhan dengan inflasi terendah selama tiga tahun terakhir,” ujar Perry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statik, inflasi periode Ramadhan tahun lalu yang berakhir pada Juni 2018 tercatat 0,59 persen per bulan. Sementara tahun sebelumnya saat Lebaran jatuh pada Juni 2017, inflasi tercatat 0,69 persen.
Perry menuturkan, di sepanjang Mei 2019, harga sejumlah bahan pangan, seperti bawang merah, beras, dan sayur-mayur alami deflasi. Selain itu, turunnya harga tiket pesawat menjadi penyumbang rendahnya inflasi bulan ini.
”Harga bahan pangan yang naik adalah cabai merah, daging ayam, bawang putih, dan beberapa buah-buahan. Sisanya harga barang terpantau terkendali. Kita dorong pemerintah agar stok pangan tetap tercukupi,” ujarnya.
Secara terpisah, ekonom PT Maybank Indonesia Tbk, Juniman, menilai inflasi pada Ramadhan ini cukup terkendali dibandingkan dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, di mana rata-rata inflasi jatuh pada kisaran 0,6 persen.
”Hal lain yang membuat inflasi Ramadhan tahun ini rendah adalah pada tahun ini bulan puasa terjadi secara penuh pada bulan Mei sehingga harga pangan lebih mudah dikendalikan,” katanya.
Juniman menilai, penurunan harga tiket pesawat akibat penyesuaian kebijakan batas atas dari pemerintah turut membantu menahan laju inflasi. Sementara itu, harga beras jelang hari raya Idul Fitri 2019 tetap stabil.
Namun, dia mencatat inflasi terjadi di beberapa bahan pangan, seperti daging sapi, daging ayam, bawang putih, cabai merah, dan cabai rawit. Kenaikan harga juga terjadi di tarif angkutan bus AKAP (antarkota antarprovinsi) dan kereta api karena faktor musiman jelang mudik hari raya.
Selain itu, Juniman melihat kenaikan harga sewa atau kontrak rumah yang meningkat pada bulan ini. Kondisi ini juga diikuti kenaikan tarif pembantu rumah tangga karena bayaran pembantu infal yang melonjak naik saat musim Lebaran.
”Relatif stabilnya harga-harga sejumlah barang dan jasa ini yang membantu menjaga laju inflasi sehingga inflasi Mei, kami perkirakan masih moderat,” ujar Juniman.
Dia menambahkan, konsumsi masyarakat pada Mei ini memang cukup meningkat didorong faktor pembagian tunjangan hari raya (THR) yang sudah disalurkan korporasi dan pemerintah bagi aparatur sipil negara (ASN).