Volume Kendaraan Tol Jakarta Cikampek Terus Meningkat
Sistem lawan arus yang diberlakukan ada pada lajur cepat keempat Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Jakarta.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta Cikampek mulai melakukan rekayasa lalu lintas lawan arus pada Kamis (30/5/2019) pukul 05.30. Rekayasa ini diberlakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas akibat terus meningkatnya volume kendaraan yang melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Arus mudik diprediksi mencapai puncaknya di jalan tol itu pada 31 Mei 2019, yang diperkirakan bisa menembus 77.000 kendaraan.
General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, lawan arus (contraflow) dimulai dari Kilometer 29 sampai dengan Kilometer 61 arah Cikampek. Rekayasa itu diberlakukan untuk mencairkan kepadatan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, terutama menjelang titik-titik rest area di Kilometer 33, Kilometer 39, Kilometer 50, dan Kilometer 57.
”Sejak tadi pagi lawan arus diberlakukan, arus lalu lintas mulai mengalir,” kata Raddy di Bekasi, Jawa Barat.
Raddy mengatakan, volume kendaraan yang melintasi Jalan Tol Jakarta Cikampek meningkat dari situasi normal yang biasanya 24.000 kendaraan setiap hari. Peningkatan itu mulai terjadi sejak 28 Mei, yaitu mencapai 39.151 kendaraan. Adapun pada 29 Mei volume kendaraan meningkat menjadi 57.000 kendaraan.
”Prediksi kami puncaknya besok nanti. Volume kendaraan yang melewati Jalan Tol Jakarta-Cikampek diprediksi mencapai 77.000 kendaraan,” ucap Raddy.
Hendra Damanik dari Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menambahkan, sistem lawan arus yang diberlakukan ada pada lajur cepat keempat Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari arah Jakarta. Adapun jumlah lajur Jalan Tol Jakarta Cikampek dari Kilometer 0 sampai Kilometer 38 ada 4 x 2 lajur. Adapun dari Kilometer 38 sampai Kilometer 73 ada 3 x 2 lajur.
”Yang dipakai lawan arus itu ke arah Jakarta, lajur empat. Dan sekarang memang cukup padat, mulai dari Bekasi Barat itu sudah padat,” kata Hendra.