Tidak Ada Kejutan di Stadion Haji Agus Salim Padang
Tidak ada kejutan tercipta saat Semen Padang FC menjamu Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/5/2019) malam. Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam laga ini.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Tidak ada kejutan tercipta saat Semen Padang FC menjamu Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/5/2019) malam. Kedua tim bermain imbang tanpa gol dalam laga ini.
Dengan hasil ini, Semen Padang belum bisa meraih tiga poin perdana musim ini. Dalam dua pertandingan tandang sebelumnya, Semen Padang hanya mendulang satu poin. Semen Padang takluk 0-1 dari PSM Makassar dan bermain imbang 1-1 melawan PSS Sleman.
Sementara bagi ”Maung Bandung”, julukan Persib Bandung, hasil ini memperpanjang catatan tidak pernah menang di kandang Semen Padang. Dalam lima lawatan terakhir ke Stadion Haji Agus Salim, di semua kompetisi sejak ISL 2011, Persib tiga kali imbang dan dua kali kalah.
Akan tetapi, sejauh ini hasil imbang itu bisa memperbaiki posisi kedua tim di klasemen sementara. Semen Padang naik dua posisi ke peringkat ke-13 dengan dua poin dari tiga pertandingan. Sementara Persib Bandung merangsek ke posisi ke-4 dari posisi ke-8 dengan empat poin dari dua pertandingan. Persib Bandung masih memiliki satu laga tunda menghadapi PS Tira Persikabo.
Saling serang
Diwarnai hujan deras pada 25 menit pertama, kedua tim bermain terbuka meski dengan tempo lambat. Pemain Persib dan Semen Padang bergantian melakukan serangan, tetapi minim eksekusi akhir.
”Para pemain tidak beruntung. Padahal, kami bisa menguasai pertandingan. Setidaknya tadi ada 4-5 peluang,” kata Pelatih Persib Bandung Robert Alberts seusai pertandingan.
Persib membuka peluang melalui Ghozali Muharam Siregar pada menit ke-16. Akan tetapi, sontekan dari pemain sayap itu masih jauh di atas mistar. Sementara itu, sepakan Ghozali pada menit ke-24 masih lemah dan bisa ditangkap kiper Semen Padang, Teja Paku Alam.
Semenit berselang, giliran Semen Padang mengancam Persib melalui penyerang Karl Max Dany. Mendapat umpan dari pemain sayap Dedi Hartono, Dany gagal mengeksekusi dengan akurat. Bola melenceng ke sisi kiri gawang lawan. Pada menit ke-38, Dany lagi-lagi mendapat peluang. Berdiri bebas, sepakan keras Dany masih mengarah ke kiper I Made Wirawan dan bisa ditangkap dengan mudah.
Babak kedua, Persib langsung menggebrak pada menit ke-46 melalui sayap lincah Febri Hariyadi. Febri yang berhasil mendapatkan bola di dalam kotak penalti gagal menuntaskan peluang. Sepakannya masih dapat dihalau Teja.
Meskipun lebih menguasai babak kedua, Persib kesulitan mendapatkan peluang berarti. Tim tamu gagal mengungkit pertahanan Semen Padang yang dikawal trio Agung Prasetyo, Dedy Gusmawan, dan Shukurali Pulatov. Peluang justru lebih banyak didapat tim kebanggaan ”Urang Awak” yang menerapkan skema serangan balik.
Peluang terbaik Semen Padang hadir pada menit ke-58. Dedi Hartono yang merangsek ke tengah dari sisi kiri pertahanan lawan melepaskan tendangan keras di garis kotak penalti. Persib beruntung memiliki kiper I Made Wirawan yang berhasil menepis bola dengan baik.
Semen Padang kembali mendapat peluang dari Dany pada menit ke-70. Berdiri bebas di depan gawang, Dany gagal menyundul bola hasil umpan gelandang Rosad Setiawan dengan baik. Bola melambung jauh di atas mistar gawang. Penyerang Irsyad Maulana hampir mengamankan tiga poin untuk Semen Padang pada babak tambahan waktu. Namun, tendangan mendatar kapten tim itu dapat ditangkap I Made Wirawan.
Tunggu gol
Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli tetap mensyukuri satu poin yang didapat timnya. Meskipun demikian, menurut dia, tim bisa saja mengamankan poin penuh seandainya pemain dapat memaksimalkan banyaknya peluang yang didapat. Penyelesaian akhir menjadi catatan untuk pertandingan kandang berikutnya melawan PS Tira pada 14 Juni 2019.
”Peluang banyak yang seharusnya gol, tetapi tidak tercipta. Penampilan tim sudah bagus, hanya gol saja yang kurang. Kami akan mematangkan lagi penyelesaian akhir,” kata Syafrianto.
Terkait dengan ujung tombak tim, Dany, yang belum juga membuka rekening gol, Syafrianto tidak mempersoalkan. Tinggal menunggu waktu pemain asing asal Chad itu untuk mencetak gol pertama. Jika sudah pecah telur, Dany diyakini akan menemukan performa terbaiknya.