Tol Fungsional Trans-Sumatera Siap Dilalui Pemudik
Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Palembang-Kayu Agung yang masih fungsional sudah dapat dilewati walau di beberapa tempat masih berupa jalan agregat dan berdebu. Sejumlah pengendara pun sudah menjajal jalur ini untuk tiba ke Palembang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
KAYU AGUNG, KOMPAS — Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Palembang-Kayu Agung yang masih fungsional sudah dapat dilewati walau di beberapa tempat masih berupa jalan agregat dan berdebu. Sejumlah pengendara pun sudah menjajal jalur ini untuk tiba ke Palembang. Sejumlah potensi kemacetan, termasuk kerawanan keamanan, diantisipasi dengan menyiagakan personel gabungan di beberapa tempat rawan.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, didampingi Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara, memantau ruas tol fungsional Palembang-Kayu Agung sepanjang 33 kilometer, Selasa (28/5/2019). Pemantauan untuk memastikan kondisi tol fungsional layak dilalui sebelum dibuka untuk arus mudik, Rabu (29/5/2019).
Hasil pemantauan, Selasa, sebagian besar jalan di ruas jalan tersebut sudah diaspal. Kendaraan bisa melaju dengan kecepatan 60 km per jam. Namun, sekitar lima kilometer jalan masih berupa agregat. Jalan masih berupa batu kerikil, tanah, dan masih berdebu. Alhasil, kendaraan yang melintas hanya bisa melaju kurang dari 40 km per jam karena jarak pandang yang terbatas.
Walau belum dibuka secara umum, kendaraan dari arah Lampung sudah banyak yang melintas menjajal ruas tol ini. Tim juga memantau rest area Jejawi Km 347. Di sana terdapat tempat berteduh sementara berupa tenda dan 16 toilet portabel beserta tempat pengisian bahan bakar.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, secara keseluruhan, jalur Trans-Sumatera yang ada di kawasan Sumsel sudah dapat dilalui kendaraan yang ingin mudik. Memang, masih ada titik yang berdebu, tetapi pihak kontraktor sudah memastikan jalan yang berdebu tersebut akan dilapisi dengan aspal sehingga dapat mengurangi debu yang masih beterbangan. ”Saya harap semua bisa selesai besok,” katanya.
Dengan melewati jalur fungsional ini, kata Herman, pihaknya memastikan perjalanan mudik bisa jauh lebih cepat. ”Lampung-Palembang bisa ditempuh dalam waktu 5 jam saja,” katanya.
Untuk jalur Palembang-Kayu Agung saja, saat ini sudah dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Jauh lebih cepat daripada melewati jalur lintas timur yang membutuhkan waktu hingga 2,5 jam.
Herman meyakini dibukanya tol fungsional ini akan berdampak pada semakin meningkatnya pemudik yang menggunakan jalur darat. ”Penerbangan turun, tiket pesawat saja tidak habis. Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan jalur darat,” katanya.
Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan, untuk pengamanan angkutan Lebaran, pada Operasi Ketupat Musi 2019, pihaknya sudah menyiagakan sekitar 2.500 personel Polri dibantu 400 personel TNI. ”Secara keseluruhan bersama tim dari instansi terkait, jumlah personel mencapai 5.000 orang,” katanya.
Mereka akan ditempatkan di sejumlah tempat untuk mengamankan angkutan Lebaran. Sejumlah kerawanan diantisipasi, seperti kemacetan di tol fungsional. Apabila kemacetan terjadi, akan dilakukan rekayasa lalu lintas, dengan kendaraan yang masuk dibatasi.
Sebaliknya, kendaraan yang keluar jalur tol fungsional akan diutamakan sehingga kemacetan di jalur tol fungsional dapat diminimalkan. ”Dengan rekayasa ini diharapkan tidak terjadi peristiwa Brebes Exit. Jangan ada kasus Kayu Agung Exit atau Jakabaring Exit,” ungkap Zulkarnain.
Zulkarnain berharap risiko kemacetan dapat dikurangi karena ada beberapa pemudik yang akan terbagi karena ada yang melewati lintas tengah Sumatera, yakni mereka yang hendak mengarah ke Martapura, Baturaja, Lahat, dan Pagar Alam. Adapun yang menggunakan jalur tol fungsional adalah pemudik yang hendak melewati lintas timur.
Terkait kondisi jalan lintas timur, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Palembang Saiful Anwar menuturkan, untuk kesiapan jalan lintas timur, sebagian besar jalan sudah diperbaiki. Untuk di perbatasan Sumsel-Lampung, 98 persen perbaikan sudah rampung. ”Adapun di perbatasan Sumsel-Jambi 88 persen sudah rampung,” katanya.
Proses pengerjaan pun sudah diselesaikan sejak H-10 Lebaran. Namun, alat berat masih disiagakan di sejumlah posko, untuk memperbaiki jalan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ada 16 posko yang disiagakan. Di sana ada alat berat dari Pekerjaan Umum dan pihak kontraktor. ”Keberadaan tol fungsional juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan beban di jalan lintas,” katanya.