JAKARTA, KOMPAS — Humas Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto atau dikenal sebagai RS Polri Kramatjati di Jakarta Timur tidak menyiapkan data resmi yang bisa digunakan sebagai rujukan terkait dengan informasi terkini otopsi korban tewas dan penanganan korban luka. Pejabat yang berwenang pun tidak bisa ditemui pada Selasa (28/5/2019).
”Kami tidak memiliki data terkait itu,” ucap Kepala Instalasi Humas RS Polri Ajun Komisaris Besar Ners Sari Jiwanti saat ditemui di RS itu, Selasa siang. Pihaknya hanya memiliki informasi soal kunjungan pejabat ke RS yang sekaligus membesuk pasien rawat inap korban kerusuhan 22 Mei.
Sari menuturkan, Senin (27/5/2019) terdapat kunjungan antara lain oleh Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo, serta kunjungan oleh Polda Metro Jaya. Terkait dengan informasi terbaru soal hasil otopsi korban tewas serta penanganan korban luka, Instalasi Humas RS Polri tidak membuat data ataupun rilis. Sari hanya bisa menginformasikan sebagian pasien rawat inap sudah boleh pulang.
Pada Jumat (24/5/2019), informasi dari RS Polri menyatakan, otopsi di RS itu menunjukkan empat korban tewas karena luka tembak. Untuk empat jenazah lain, otopsi tidak dilakukan karena keluarga menolak sehingga keempat jenazah sudah dibawa pulang keluarga.