BI Sediakan 2.941 Titik Layanan Penukaran Uang bagi Pemudik
Untuk memenuhi kebutuhan rupiah bagi pemudik pada Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyediakan 2.941 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia. Pada Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp 217,1 triliun.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk memenuhi kebutuhan rupiah bagi pemudik pada Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyediakan 2.941 titik layanan penukaran uang di seluruh Indonesia. Pada Lebaran tahun ini, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp 217,1 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 13,5 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 191,3 triliun. Kebutuhan uang tunai untuk Lebaran tahun ini itu meningkat karena libur Lebaran cukup panjang, ada kenaikan gaji pegawai negeri sipil, dan pemberian tunjangan hari raya.
Khusus untuk layanan uang tunai bagi pemudik, secara simbolis BI meresmikan salah satu booth Bank Indonesia (BI) Peduli Mudik dengan tema ”Fitrah Bersama Rupiah” di area istirahat Kilometer (Km) 57 Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019).
Layanan BI Peduli Mudik merupakan kerja sama BI bersama perbankan dalam memberikan layanan sistem pembayaran selama periode Ramadhan dan Idul Fitri. Layanan tersebut didukung oleh Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA serta operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
”Kegiatan BI Peduli Mudik itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rupiah masyarakat, baik dalam bentuk tunai maupun nontunai, khususnya bagi yang mudik,” kata Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi dalam siaran pers.
Layanan BI Peduli Mudik di 2.941 titik di seluruh wilayah Indonesia juga hadir di daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil). Di setiap booth akan ada pelayanan penukaran uang kecil, penjualan kartu, dan isi ulang uang elektronik. Tak ketinggalan, ada juga edukasi ciri-ciri keaslian uang rupiah (cikur) dan merawat rupiah.
Pembayaran tol
Sebanyak 100 layanan gerak uang elektronik juga disediakan di jalur mudik dan balik Idul Fitri. Layanan itu disediakan untuk menyediakan sarana pengisian ulang (top up) uang elektronik bagi pemudik yang melalui jalan tol.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Sugeng menyampaikan, layanan gerak uang tunai di jalur mudik merupakan langkah lanjutan setelah terbitnya Peraturan BI Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik.
Aturan itu salah satunya mengatur perubahan saldo maksimum uang elektronik yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta. Aturan itu dibuat guna merespons beberapa ruas tol yang telah terintegrasi dan 100 persen menerapkan pembayaran nontunai menggunakan kartu uang elektronik.
”Kami mengimbau seluruh masyarakat, khususnya pemudik, untuk menyiapkan kartu uang elektronik dengan saldo yang cukup serta merawat dan menjaga agar kartu tidak rusak,” kata Sugeng.
Hal yang sama juga diingatkan SEVP Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi. ”Yang penting bagi nasabah pemudik adalah menyiapkan saldo e-Money dengan cukup, terutama harus bisa memprediksikan untuk yang tujuannya cukup jauh,” ujarnya saat dihubungi Kompas, hari ini.
Bank Mandiri menyiapkan layanan gerak, khusus untuk beberapa titik, di area istirahat. Selain melayani penjualan kartu e-Money, layanan gerak itu juga menyediakan layanan pengisian ulang e-Money, ATM, dan aktivasi aplikasi pembayaran berbasis kode cepat (quick response/QR) LinkAja.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saat ini sudah ada 50 ruas jalan tol dengan total panjang 1.780 kilometer (km). Ruas tol tersebut menyebar di lima pulau, yakni Jawa (1.474 km, 42 ruas), Sumatera (278 km, 5 ruas), Kalimantan (55,45 km, tol fungsional), Sulawesi (17,65 km, 2 ruas), dan Bali (10 km, 1 ruas).