Pekan terakhir Ramadhan hingga Lebaran 2019 menjadi tumpuan penjualan. Para peritel memperkirakan, selain momentum menjelang hari raya, peningkatan penjualan terjadi seiring dengan pencairan tunjangan hari raya dan gaji ke-13 aparatur sipil negara dan TNI/Polri.
Oleh
C Anto Saptowalyono/Mediana
·3 menit baca
Sampai pekan ketiga Ramadhan, data penjualan ritel belum terlihat utuh. Namun, sejumlah pelaku optimistis penjualan tumbuh signifikan pada periode ini.
JAKARTA, KOMPAS — Pekan terakhir Ramadhan hingga Lebaran 2019 menjadi tumpuan penjualan. Para peritel memperkirakan, selain momentum menjelang hari raya, peningkatan penjualan terjadi seiring dengan pencairan tunjangan hari raya dan gaji ke-13 aparatur sipil negara dan TNI/Polri.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman di Jakarta, Sabtu (25/5/2019), menyatakan, berdasarkan pantauan pasar dan info anggota, permintaan terus mengalir dan semua lancar. Dia optimistis kinerja penjualan produk pangan olahan semester I-2019 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta melihat, pencairan tunjangan hari raya (THR) mendorong konsumsi. ”Sepuluh hari hingga hari-H Lebaran 2019 jadi puncak belanja masyarakat sekaligus penentu pencapaian target penjualan ritel,” ujarnya.
Secara umum, Aprindo menargetkan penjualan selama Ramadhan-Lebaran 2019 tumbuh 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Periode Ramadhan-Lebaran diperkirakan memberi andil 35 persen dalam pencapaian penjualan sepanjang tahun.
Pelaku perdagangan secara elektronik (e-dagang) juga mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Head of Communication Blibli.com Yolanda Nainggolan mengatakan, berdasarkan tren tahun ke tahun, lonjakan terjadi pada periode Ramadhan-Lebaran.
Berdasarkan tren tahun ke tahun, lonjakan terjadi pada periode Ramadhan-Lebaran.
Tahun lalu, pesanan produk kebutuhan sehari-hari di fitur BlibliMart meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelum Ramadhan, sementara pesanan kategori elektronik dan gawai melonjak hampir 50 persen. ”Tahun ini, kami prediksikan bahwa tren belanja konsumen akan serupa,” ujar Yolanda.
Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi menyebutkan, volume pengiriman barang bisa mencapai lebih dari 1 juta paket per hari pada periode Ramadhan. Pada Ramadan 2019, permintaan pengantaran pesanan diperkirakan meningkat 30-50 persen.
Head of Business Development ShopBack Indonesia Yolanda Margaretha mengatakan, berdasarkan pengalaman tahun 2018, peningkatan transaksi layanan telah terjadi sekitar 10 hari sebelum Ramadhan tiba. Puncak transaksi terjadi pada pekan ketiga Ramadhan ketika pegawai dan karyawan sudah mulai menerima THR.
”Hal yang sama terjadi pada Ramadhan tahun 2019, transaksi sudah mulai meningkat bahkan dua minggu sebelum Ramadhan,” kata Yolanda.
Topang pertumbuhan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks tendensi konsumen (ITK) triwulan II-2019 diproyeksikan 120,9, naik dibandingkan dengan ITK triwulan I-2019 yang 104,35. Sementara indeks tendensi bisnis (ITB) diproyeksikan 106,44 atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2019 senilai 102,1. Angka itu bisa menjadi indikator yang menggambarkan situasi bisnis dan perekonomian berdasarkan persepsi pelaku bisnis dan konsumen.
Sebelumnya, ekonom PT Bank Danamon Indonesia, Dian Ayu Yustina, berpendapat, peningkatan indeks tendensi dan keyakinan konsumen mencerminkan optimisme belanja masyarakat pada triwulan II-2019. ”Konsumen memandang ada penguatan ekonomi nasional ke depan sehingga lebih optimistis dalam pengeluaran,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah dinilai menjaga optimisme tersebut. Salah satu strateginya adalah dengan mengendalikan laju kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi, terutama pada periode Ramadhan-Lebaran 2019.
Sejumlah pengamat memperkirakan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2019 bakal tumbuh 5,2 persen. Pertumbuhan itu, antara lain, ditopang oleh konsumsi selama periode Ramadhan-Lebaran. Namun, selain harga barang kebutuhan, pemerintah perlu menjaga stabilitas politik dan keamanan. (JUD/ARN)