Pariwisata bahari Bali masih menjadi andalan utama dengan kawasan pantai selatan sebagai primadona.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pariwisata bahari Bali masih menjadi andalan utama dengan kawasan pantai selatan sebagai primadona. Sejumlah promosi tetap dilakukan untuk menggaet wisatawan jauh lebih banyak.
Salah satunya dilakukan Pemerintah Kabupaten Badung dengan menggelar Festival Bahari, Juni-Juli 2019. Festival ini akan dimulai dari selatan Badung di Pantai Uluwatu hingga akhirnya berakhir di Pantai Petitenget. Semuanya menjadi bagian dari beragam festival yang akan digelar hingga akhir tahun ini.
”Festival ini bagian dari membanggakan potensi bahari Badung dan promosi wisata destinasi pantai,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Badung AA Yuyun Hanura Eny, di Badung, Sabtu (25/2019).
Tidak sekadar mempromosikan pariwisata, festival ini juga menjadi sarana menyelamatkan Bali dari beragam ancaman, mulai dari abrasi, pembangunan tidak ramah lingkungan, hingga rentan hilangnya kebudayaan masyarakat pesisir seperti pertanian rumput laut akibat perkembangan zaman. Setidaknya sejak tahun 1960-an, Bali mulai dilirik investor industri dan semakin ramai memasuki era tahun 1980-an.
I Made Iwan Dewantama dari Conservation Internasional (CI) Bali menyatakan, pengelolaan kawasan pesisir perlu keseriusan dan pengawasan optimal. Dia berharap Badung bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain. Kabupaten Badung, lanjutnya, adalah salah satu pantai yang memiliki potensi besar di Bali. Biota lautnya terbanyak berdasarkan survei CI Bali tahun 2015, mulai dari keberadaan paus hingga lumba-lumba.
”Harapannya, Pemkab Badung tak hanya mengeksplorasi pariwisatanya saja, tetapi juga membentuk kawasan konservasi perairan (KKP). Badung belum membentuk unit KKP dan ini penting untuk segera direalisasikan,” kata Iwan.