Persoalan logistik dan politik membuat FIFA membatalkan rencana mereka untuk menambah peserta Piala Dunia 2022 di Qatar. Format 48 negara peserta baru bisa diterapkan pada tahun 2026.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
Persoalan logistik dan politik membuat FIFA membatalkan rencana mereka untuk menambah peserta Piala Dunia 2022 di Qatar. Format 48 negara peserta baru bisa diterapkan pada tahun 2026.
ZURICH, KAMIS — Piala Dunia Qatar 2022 diputuskan tetap diikuti 32 negara. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) bersikap realistis dengan membatalkan rencana penambahan peserta menjadi 48 negara karena Qatar belum siap.
”Melalui konsultasi yang menyeluruh melibatkan para pemangku kepentingan, dapat disimpulkan, rencana penambahan peserta tidak dapat dilakukan sekarang jika melihat situasi saat ini,” tulis FIFA melalui laman resminya.
Rencana penambahan peserta Piala Dunia menjadi 48 negara sudah diputuskan FIFA pada awal 2017 untuk diterapkan pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Namun, Presiden FIFA Gianni Infantino mendorong agar rencana tersebut segera diterapkan di Qatar.
Menurut Infantino, penambahan peserta akan membuat turnamen lebih inklusif dan memberi kesempatan kepada negara-negara kecil. Asia, misalnya, mendapat tambahan jatah dari empat tim menjadi delapan tim.
Keuntungan finansial yang diperoleh juga akan lebih besar. Pendapatan dari hak siar televisi diperkirakan sebesar 120 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun), hak penjualan sebesar 150 juta dollar AS (Rp 2,7 triliun), dan penjualan tiket 90 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun).
”Apabila ini perubahan yang bagus, mengapa tidak mencobanya lebih awal. Itu sebabnya, kami menganalisis kemungkinan penerapan rencana ini pada 2022,” ujar Infantino, Januari lalu. FIFA dan Qatar kemudian mematangkan rencana tersebut dengan melakukan uji kelayakan.
Setelah uji kelayakan dan analisis lebih dalam, FIFA melihat Qatar tidak punya waktu. FIFA menilai masalah logistik menjadi masalah besar yang sulit dipecahkan. Qatar hanya punya waktu persiapan selama 3,5 tahun sebelum turnamen bergulir pada 21 November-18 Desember 2022.
Qatar, yang merupakan negara kecil, menyiapkan delapan stadion di lima kota. Jarak antarstadion yang berdekatan memungkinkan penonton pergi dari satu stadion ke stadion lain dengan waktu tempuh maksimal satu jam.
Jika peserta menjadi 48 tim, Qatar akan kewalahan menampung penonton yang berdatangan dari banyak negara. Sebagai perbandingan, total turis yang datang ke Rusia pada Piala Dunia 2018 mencapai 6,8 juta orang. Sebanyak 3,4 juta orang merupakan turis asing. Rusia menampung mereka di 11 kota tuan rumah.
Penerapan format 48 tim bisa dilakukan apabila Qatar dibantu negara tetangga untuk menjadi tuan rumah. Namun, opsi tersebut tidak memungkinkan karena tetangga Qatar, seperti Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab, sedang memblokade Qatar yang dituduh membantu terorisme.
”Krisis di Teluk Arab tidak bisa dipecahkan dengan sepak bola,” pesan peneliti dari Sekolah Kajian Internasional S Rajaratnam Singapura, James Dorsey, Maret lalu.
Mulai berlatih
Tim nasional Indonesia memulai pemusatan latihan di Cikarang untuk bersiap mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung pada September. ”Latihan kami mulai 31 Mei,” kata Pelatih Timnas Simon McMenemy, seperti dilansir PSSI.
Simon sudah memanggil 25 pemain yang dipersiapkan untuk uji coba melawan Jordania pada 11 Juni dan Vanuatu pada 15 Juni. Salah seorang pemain di antaranya adalah Marc Klok, pemain PSM Makassar asal Belanda, yang saat ini sedang dalam proses naturalisasi. (AFP/REUTERS)