PARIS, SELASA - Untuk pertama kalinya, Angelique Kerber memiliki peluang menciptakan ”Career Grand Slam”, saat tampil di Perancis Terbuka, 26 Mei-9 Juni. Namun, petenis putri Jerman itu tak ingin tertekan oleh peluang tersebut.
Career Grand Slam adalah istilah untuk prestasi petenis yang telah menjuarai empat Grand Slam, yaitu Australia Terbuka, Perancis Terbuka, Wimbledon, dan AS Terbuka. Enam petenis putri pernah melakukannya, yaitu Margaret Court, Chris Evert, Martina Navratilova, Steffi Graf, Serena Williams, dan Maria Sharapova. Adapun di putra, Rod Laver, Andre Agassi, Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic menciptakan rekor tersebut.
Kerber (31) memiliki kesempatan tersebut setelah menjuarai Wimbledon 2018. Gelar itu menjadi Grand Slam ketiga baginya setelah Australia Terbuka dan AS Terbuka 2016.
”Setiap turnamen akan memunculkan pengalaman berbeda dan Anda punya waktu dua pekan untuk melaluinya dalam Grand Slam. Itu menjadi tantangan di Paris. Jika saya punya kesempatan mendapat Career Grand Slam, tentu luar biasa, tetapi saya tak ingin tertekan oleh itu,” tutur Kerber, pada laman resmi Asosiasi Tenis Putri (WTA), Selasa (21/5/2019).
Topik tentang peluang Kerber untuk melengkapi gelar Grand Slam muncul di ruang konferensi pers setelah dia mengalahkan Serena pada final Wimbledon 2018. Topik itu ditanyakan oleh jurnalis.
”Saya sempat memikirkannya, tetapi itu karena media yang bertanya. Saat ini, saya tidak terlalu fokus pada itu, apalagi perjalanan menuju ke sana sangat panjang. Saya harus memenangi babak pertama dulu, lalu lawan-lawan lainnya sesuai undian.”
Tak mudah
Kerber menyadari, menjuarai Perancis Terbuka tak mudah dilakukan. Sejak debutnya di Roland Garros 2007, hasil terbaiknya adalah perempat final pada 2012 dan 2018. Selain itu, persiapannya pada musim ini tak begitu baik.
Dia tersingkir pada perempat final WTA Stuttgart, April, oleh Kiki Bertens. Saat tampil di WTA Madrid, sepekan kemudian, Kerber terserang virus dan cedera engkel. Dia pun mundur sebelum laga melawan Petra Martic di babak kedua. Akibat cedera itu, Kerber tak tampil di WTA Roma pekan lalu. Ketiganya merupakan turnamen tanah liat yang menjadi pemanasan menuju Perancis Terbuka.
Dia pun mencoba membangkitkan rasa percaya dirinya di bawah asuhan pelatih Rainer Schuettler. Dalam foto latihan fisik yang diunggah akun media sosialnya pekan lalu, Kerber menuliskan kalimat, ”Tetap positif dan percaya pada proses”.
Sebelum tampil di Roland Garros, Kerber berharap mendapat masukan dan motivasi dari Graf, mantan petenis Jerman yang merupakan idolanya. Aktif sebagai petenis profesional pada 1982 hingga 1999, Graf mengumpulkan 22 gelar juara Grand Slam tunggal putri dari empat turnamen.
Bahkan, Graf menjuarai empat Grand Slam beruntun dalam satu musim, yaitu pada 1988. Prestasi ini disebut Calendar Year Grand Slam.
”Saya belum berbicara padanya. Tetapi, jika kesempatan itu ada, saya ingin membahas tentang melengkapi gelar Grand Slam ini dengannya. Dia tahu bagaimana caranya mengatasi tekanan besar seperti ini dan berhasil melakukannya,” ujar petenis peringkat kelima dunia itu.