BANYUWANGI, KOMPAS — PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Cabang Ketapang Gilimanuk menyiapkan sejumlah skenario guna menghadapi lonjakan penumpang saat arus mudik dan balik Lebaran 2019. Hal itu dilakukan agar tidak ada penumpukan kendaraan penumpang di kawasan pelabuhan.
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ketapang Gilimanuk memprediksi pertumbuhan penumpang tertinggi akan terjadi pada pengguna roda empat, yaitu sekitar 15 persen bila dibandingkan tahun lalu.
Adapun jumlah pengguna kendaraan roda dua dan penumpang jalan kaki diperkirakan naik sekitar 5 persen. Hal itu karena meningkatnya minat warga yang mudik menggunakan kendaraan pribadi.
”Kami memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 dan H-3 (Sabtu-Minggu, 1-2 Juni 2019). Sementara pertumbuhan penumpang dibanding tahun lalu akan ada kenaikan 5 persen untuk penumpang pejalan kaki dan pengguna roda dua,” kata General Manager ASDP Cabang Ketapang Gilimanuk Fahmi Alweni di Banyuwangi, Jumat (17/5/2019).
Menurut Fahmi, tingginya minat tersebut karena pengaruh pengoperasian Jalan Tol Trans-Jawa dan Tol Trans-Sumatera. Kenaikan harga tiket pesawat terbang dan penerapan biaya bagasi juga turut mendorong orang lebih berminat mudik menggunakan mobil pribadi.
Terkait antisipasi lonjakan penumpang, PT ASDP Ketapang Gilimanuk mengatakan telah menyiapkan 56 feri. Sementara kapal yang beroperasi secara bergantian sebanyak 32 unit.
”Saat terjadi lonjakan penumpang, kami akan mempercepat waktu sandar dari yang semula 32 menit menjadi 28 menit, sedangkan waktu berlayar dipercepat dari 48 menit menjadi 44 menit. Dengan demikian, total perjalanan bisa meningkat dari semula 574 perjalanan menjadi 600 perjalanan,” ujar Fahmi.
Agar tidak terjadi penumpukan pemudik di akses masuk pelabuhan, PT ASDP Ketapang Gilimanuk akan menambah jumlah loket di kedua pelabuhan. Sejumlah kantong parkir di luar pelabuhan juga disediakan agar antrean kendaraan tidak mengular di sepanjang jalan menuju pelabuhan.