Setelah menjadi juara di Selandia Baru Terbuka 2019, pebulu tangkis remaja asal Korea Selatan, An Se-young, melanjutkan penampilan gemilangnya dengan dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia Tai Tzu Ying, 14-21, 21-18, 21-16.
Oleh
Denty Piawai Nastitie/Agung Setyahadi
·3 menit baca
Laporan Agung Setyahadidari Nanning, China.
NANNING, KOMPAS — Setelah menjadi juara di Selandia Baru Terbuka 2019, pebulu tangkis remaja asal Korea Selatan, An Se-young, melanjutkan penampilan gemilangnya dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia Tai Tzu Ying, 14-21, 21-18, 21-16. Laga penutup Grup 1C antara Korea Selatan dan Taiwan di Piala Sudirman 2019 bergulir di Guangxi Sports Center Stadium, Nanning, China, Rabu (22/5/2019).
Pada laga pertama, ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, mengungguli Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae, 21-15, 21-13. Taiwan kemudian unggul 2-1 setelah tunggal putra Chou Tien Chen menang atas Lee Dong-keun, 21-12, 21-17.
Korsel dan Taiwan berbagi poin imbang 2-2 setelah ganda putri Korsel, Chang Ye-na/Kong Hee-yong, bermain lebih baik daripada Chang Ching Hui/Yang Ching Tun, dan menang 21-13, 21-15.
Melawan pemain putri terbaik dunia, An sempat tertinggal pada gim pertama. Setelah kalah, dia segera bangkit dan bermain fokus. Usahanya membuahkan hasil dan perolehan angkanya sulit dikejar oleh Tai Tzu Ying. Tunggal putri Taiwan peraih gelar juara Singapura dan Malaysia Terbuka 2019 itu sempat menyamakan kedudukan 2-2, lalu 8-8. Namun, tak sekali pun dia bisa menyalip poin pemain berusia 17 tahun itu.
Pada gim ketiga, An Se-young unggul 7-6. Kemudian, remaja itu meraih enam poin berturut-turut untuk memperlebar selisih menjadi 13-6. An Se-young juga mengumpulkan lima poin berturut-turut dari 13-7 menjadi 18-7. Permainannya sedikit mengendur dan Tai Tzu Ying berusaha mengejar, tetapi An berhasil menyelesaikan gim ketiga dengan 21-16.
An terlihat kelelahan hingga saat berjalan ke mixed zone dengan sedikit gontai. Saat menjawab pertanyaan wartawan, beberapa kali juara Pembangunan Jaya Raya Internasional Junior Grand Prix 2017 itu juga memejamkan mata.
An mengatakan, kunci kemenangan ini adalah disiplin pada strategi pelatih. ”Saya diingatkan untuk fokus pada pertahanan, kemudian baru menyerang,” katanya.
Menurut dia, kekalahan pada gim pertama disebabkan dia masih meraba permainan Tai Zu Ying karena baru pertama kali bertemu. ”Pada gim kedua saya sudah tahu cara bermain dia dan bisa lebih mengantisipasi,” ujarnya tentang kekalahan pada gim pertama.
An Se-young merupakan pemain non-unggulan yang kini menempati peringkat ke-50 dunia. Hanya sepekan sebelum bertanding di Piala Sudirman, pebulu tangkis remaja itu merebut gelar Selandia Baru Terbuka dengan mengalahkan peraih emas Olimpiade London 2012, Li Xuerui (China). Pada kejuaraan itu, dia juga mengalahkan pemain yang lebih senior, seperti Zhang Beiwen dan Aya Ohori. Tahun ini An Se-young juga mencapai babak final Vietnam Internasional.
Remaja itu menunjukkan konsistensi permainannya dengan menyapu bersih empat kemenangan pada empat laga yang dijalani pada kejuaraan beregu putri Piala Uber 2018 di Bangkok, Thailand. Ketika itu An Se-young membantu Korsel menempati posisi semifinal di Piala Uber.
Tai Tzu Ying tidak menunjukkan kekecewaannya dan bahkan tersenyum seusai pertandingan. ”Dia tinggi, kuat, dan memiliki gerak kaki yang sangat baik. Dia bagus dalam semua aspek permainan. Dia pasti akan menjadi pemain yang luar biasa pada masa depan,” ujar Tai Tzu Ying, mengomentari permainan lawan.
Tai Tzu Ying mengatakan, dirinya sudah melakukan yang terbaik melawan An Se-young. ”Saya tidak bisa berlatih selama beberapa waktu karena cedera. Setelah pertandingan pertama di grup, saya berusaha sangat keras untuk beristirahat dan memulihkan diri. Saya membuat beberapa kesalahan sendiri hari ini dan saya tidak bermain secepat yang saya inginkan,” katanya. (DNA)