Volume Kendaraan yang Melintasi Subang Diprediksi Meningkat
Jumlah kendaraan yang melintasi wilayah Subang, Jawa Barat, diprediksi meningkat pada arus mudik Lebaran 2019. Pengendara diminta waspada saat melintasi titik rawan kecelakaan dan kemacetan. Antisipasi pengaturan arus lalu lintas pun disiapkan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
SUBANG, KOMPAS— Jumlah kendaraan yang melintasi wilayah Subang, Jawa Barat, diprediksi meningkat pada arus mudik Lebaran 2019. Pengendara diminta waspada saat melintasi titik rawan kecelakaan dan kemacetan. Antisipasi pengaturan arus lalu lintas pun disiapkan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Rona Mairansyah, Selasa (21/5/2019), mengatakan, akan terjadi peningkatan sebanyak 15 persen jumlah kendaraan yang melewati jalur arteri maupun tol di wilayah Subang. Terlebih dengan adanya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang menjadi gerbang utama yang tersambung dengan Trans Jawa. Di wilayah Subang sendiri, tol ini memanjang lebih kurang 40 kilometer.
Prediksi itu berbanding lurus dengan prediksi yang dilakukan PT Lintas Marga Sedaya, pengelola Tol Cipali, yakni diprediksi ada peningkatan jumlah kendaraan sebanyak dua belas persen. Saat puncak arus mudik pada H-5 Lebaran 2018, volume kendaraan yang melintasi Tol Cipali sebanyak 90.686 unit, diprediksi meningkat menjadi 106.997 unit di tahun 2019. Sementara saat arus balik yang terjadi pada H+3 Lebaran 2018 totalnya 94.597 kendaraan, meningkat menjadi 109.560 unit.
Menurut Rona, ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut. Yang pertama, kemudahan akses darat karena mulai tersambungnya tol dengan Trans-Jawa. Kedua, pertimbangan harga lebih murah menggunakan jalur darat dibandingkan transportasi udara. Selain itu, pemberlakuan kebijakan sistem satu arah (one way) juga berpengaruh karena membuat jalur arteri menjadi pilihan para pemudik yang tidak melintasi tol.
Sistem one way diberlakukan pada tanggal 30 Mei-2 Juni 2019 mulai dari KM 29 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 262 Tol Brebes Barat. Pada saat arus mudik, pengendara dapat memanfaatkan kedua jalur, arah Jawa Tengah maupun ke arah Jakarta.
Titik rawan
Sementara itu, Polres Subang telah memetakan beberapa titik rawan kecelakaan yang harus diwaspadai pengguna jalan, yakni ruas Jalan Raya Pantura di Rancadaka- Patokbeusi, Ciasem, Jalan Raya Cijambe KM 158, dan Tol Cipali KM 115-123. Berdasarkan data Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang, sepanjang arus mudik dan balik Lebaran tahun 2018, ada 11 kejadian kecelakaan lalu lintas di Subang. Akibatnya, 6 orang tewas, korban luka ringan 9 orang, dan korban luka berat 11 orang.
Adapun, titik rawan kemacetan di jalur arteri Subang antara lain, Jalan 2 Ranggawulung, Simpang Tiga Sagalaherang, dan daerah wisata Ciater. Menurut Kepala Satlantas Polres Subang Ajun Komisaris Rendy Setia Permana, kondisi jalan tersebut cenderung sempit dan menanjak. Selain itu, jalan yang berdekatan dengan pasar semakin memicu kemacetan.
Untuk mengurai kepadatan di titik kemacetan jalur arteri, sejumlah antisipasi disiapkan, antara lain menempatkan tim urai kemacetan, memberlakukan sistem buka-tutup jalan, dan memasang rambu-rambu tambahan. Kemudian di jalur Tol Cipali, untuk menghindari tempat istirahat (rest area) yang padat, maka akan diberlakukan sistem lawan arus dan pengalihan arus menuju jalan arteri. Adapun kendaraan mobil patrol disiagakan untuk membantu mengurai kepadatan dan merespons apabila terjadi kecelakaan.