Misi Merebut Juara Grup
Lolos ke perempat final Piala Sudirman sebagai juara grup akan menguntungkan Indonesia. Target itu menjadi misi tim Merah Putih melawan Denmark pada laga terakhir Grup 1B, Rabu (22/5/2019).
Laporan Agung Setyahadi dari Nanning, China.
NANNING, KOMPAS - Indonesia mengincar posisi juara Grup 1B pada kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman. Kemenangan atas Denmark pada laga terakhir grup, Rabu (22/5/2019) pukul 17.00 WIB, akan memastikan posisi tersebut.
Menjadi juara grup bisa menguntungkan Indonesia, karena dalam undian babak delapan besar, empat tim juara grup akan diundi melawan empat tim runner-up grup. Juara dan runner up dari grup yang sama juga tidak akan bertemu lagi di perempat final.
Untuk itu, laga melawan Denmark menuntut penampilan solid dan gigih dari para pemain Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki bekal kemenangan 4-1 atas Inggris dari laga pertama, pada Minggu.
Kemenangan awal itu tidak mengubah strategi tim untuk menurunkan pemain yang paling siap secara mental. Tim pelatih pun terus memantau kondisi anak asuhnya hingga menjelang laga yang berlangsung di Guangxi Sports Center, Nanning, China tersebut.
Menyimpan pemain utama bisa menjadi bumerang, seperti dialami Jepang yang hanya menang 3-2 atas Rusia, Senin (20/5). Secara mengejutkan, tunggal putra Jepang Kenta Nishimoto dan ganda putra Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe kalah dari pemain Rusia, Vladimir Malkov dan pasangan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Ini alarm bagi tim unggulan pertama Piala Sudirman 2019 itu, sekaligus favorit juara selain tuan rumah China.
Langkah menyimpan pemain terbaik tidak akan dilakukan Indonesia. Sejak awal, PP PBSI menegaskan, akan menurunkan pemain terbaik agar kegagalan lolos dari grup seperti di Gold Coast, Australia, dua tahun lalu, tidak terulang.
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi sejak persiapan tim di Cipayung, Jakarta Timur, menegaskan, pemain yang paling siap yang akan diturunkan. Itu pula yang dia lakukan saat menurunkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di pertandingan pembuka Grup 1B lawan Inggris.
”Saya tanya, mereka siap main, ya sudah Kevin/Marcus yang diturunkan. Menurut saya, yang persiapan lawan Ingris paling siap ya mereka,” ujar Herry saat latihan tim di Training Hall Guangxi Sports Center, Senin (20/5) petang.
Untuk menentukan pasangan melawan Denmark, Herry akan memantau tiga pasangan yang dibawa, Kevin/Marcus, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan. Adapun Denmark diduga menurunkan Kim Astrup/Andres Skaarup Rasmussen.
Terkait mental pemain, Herry menegaskan, anak asuhnya selalu siap memberikan yang terbaik. Ganda putra merupakan tulang punggung tim Indonesia dengan adanya Kevin/Marcus. ”Saya selalu tekankan, ganda putra harus memberi poin ke tim,” ujarnya.
Bukan jaminan
Di sektor tunggal putra, pemilihan pemain yang akan diturunkan juga mempertimbangkan berbagai faktor. Peringkat dunia tidak menjadi jaminan. ”Banyak faktor, kondisi, kesiapan, diskusi ke pemain, feeling-nya bagaimana,” ujar pelatih tunggal putra Hendri Saputra.
Terkait performa Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan "Jojo" Christie, Hendri menegaskan, keduanya tidak berbeda secara kualitas. ”Gak ada bedanya (Anthony dan Jojo), selama bisa fokus dan gak membuat kesalahan sendiri. Seperti saat Jojo melawan Viktor Axelsen di Singapura Terbuka, hanya kalah pada satu dua poin terakhir,” ujar Hendry.
Adapun Anthony unggul 2-1 atas Axelsen, tunggal nomor satu Denmark. Namun, ada Axelsen berpeluang diganti Anders Antonsen, menyusul penampilannya melawan tunggal putra Inggris Toby Penty. Melawan pemain yang dikalahkan Anthony dalam dua gim itu, Axelsen dipaksa bermain rubber game, 21-11, 13-21, 21-17.
”Saya tidak tahu. Saya hanya berusaha menyelesaikan pertandingan dengan baik. Saya tidak mau terlalu banyak memikirkan itu,” ujar Axelsen terkait potensi bertemu Anthony.
Hingga berita ini diturunkan, Denmark ditahan Inggris 2-2, dan empat laga yang sudah dimainkan seluruhnya berlangsung dalam rubber game. Namun, penampilan Denmark ini tak dapat menjadi tolok ukur saat mereka menghadapi Indonesia.
Persiapan
Tim Indonesia memiliki jeda dua hari sebelum laga melawan Denmark. Pada Senin, para pemain berlatih di Training Hall Guangxi Sports Center. Para pemain ganda putra bergantian berlatih 2 lawan 3, dilanjutkan dengan drilling pukulan dropshot, maupun smes.
Pemain tunggal putra menjalani latihan 1 lawan dua untuk mengasah refleks dalam permainan cepat. Pola latihan seperti ini sudah dilakukan sejak tiba di Nanning. Anthony, Jojo, dan Shesar Hiren Rhustavito, juga berlatih penempatan bola di sudut dan dekat net.