JAKARTA, KOMPAS — Jenazah perempuan muda yang ditemukan beberapa hari lalu di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, belum diketahui identitasnya. Hingga Minggu (19/5/2019) ini, polisi belum menerima laporan orang hilang dari warga di wilayah sekitar waduk.
Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Penjaringan Komisaris Mustakim mengatakan, jenazah itu telah diotopsi di Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo (RSPCM), Jakarta Pusat. Namun, karena kondisi jenazah dalam keadaan rusak dan membusuk, hasil otopsi belum bisa memberikan informasi yang memadai terkait identitas jenazah.
”Korban sudah diotopsi. Namun, kami kesulitan menemukan data (identitas) korban, mengingat sidik jari dan wajahnya sudah rusak karena lama terendam dalam air maupun lumpur,” kata Mustakim dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta Utara, Minggu.
Polisi telah menyebarkan informasi terkait penemuan jenazah itu ke RT dan RW di sekitar tempat kejadian perkara. Namun, hingga Minggu, belum ada warga yang melaporkan orang hilang.
Polisi juga telah mengecek laporan orang hilang yang diterima Polsek Metro Penjaringan selama satu tahun terakhir, tetapi tidak ada laporan yang berkorelasi dengan jenazah perempuan itu.
Aksesori dan identitas fisik
Ketika ditemukan pada Rabu (15/5/2019), jenazah perempuan itu mengenakan baju kaus lengan pendek berwarna oranye, celana dalam berwarna putih, dan celana sepanjang lutut berwarna hitam. Jenazah juga mengenakan gelang perak pada kaki kiri serta anting berwarna merah dan putih di kedua telinganya.
Tinggi badan jenazah itu cukup pendek atau sekitar 147-149 sentimeter dan diperkirakan berusia 20-22 tahun. Panjang rambutnya sebahu.
Informasi mengenai benda yang dikenakan jenazah itu diharapkan dapat membantu identifikasi. ”Siapa tahu ada yang merasa kehilangan seseorang, bisa menghubungi Polsek Metro Penjaringan,” ucap Mustakim.
Selain baju yang dikenakan jenazah, ada juga baju dan kain lain yang digunakan untuk membalut jenazah. Beberapa di antaranya merupakan kain oranye, baju kaus hitam dengan gambar kalajengking, serta baju dalam perempuan atau bra berwarna merah jambu.
Jenazah itu ditemukan petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup dalam keadaan meringkuk di dalam karung. Ukuran karung itu cukup kecil. Panjangnya sekitar 100 sentimeter dan lebarnya 70 sentimeter.
”Ada kemungkinan besar jenazah itu dibunuh di tempat lain kemudian dibuang di Waduk Pluit,” ucap Mustakim. Polisi masih menyelidiki dan belum menentukan penyebab kematian jenazah itu.
Ada beberapa bekas luka ditemukan di kedua lengan jenazah dan diperkirakan tidak diakibatkan oleh benda tajam. Upaya sketsa wajah akan dilakukan bersama Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Badan Reserse Kriminal (Pusinafis) dari Markas Polri.