Indonesia Raih Dua Medali Emas pada Kejuaraan Dunia
Tim putri yunior Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram di Tully, Australia, berhasil meraih dua medali emas dan satu perak di kelas U-23 Women. Bahkan, masih terbuka kemungkinan bagi Indonesia untuk meraih predikat juara umum.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim putri yunior Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram di Tully, Australia, berhasil meraih dua medali emas dan satu perak di kelas U-23 Women. Bahkan, masih terbuka kemungkinan bagi Indonesia untuk meraih predikat juara umum.
Manajer tim Ami KMD Saragih dihubungi pada Sabtu (18/5/2019) dari Jakarta mengatakan, dua emas tersebut diraih dari nomor slalom dan head-to-head. Sementara satu medali perak berasal dari nomor sprint.
Saat ini Indonesia berada di puncak klasemen dengan perolehan 642 poin, di atas Inggris Raya, Selandia Baru, Jepang, dan Australia U-19.
Dari anak pinggiran Sungai Citarik biasa, kini menjadi panutan yang dijagokan oleh Indonesia. Saat ini mereka memang tim perempuan di Indonesia yang paling potensial.
Dengan selisih sebesar 80 poin dibandingkan dengan pesaing terdekat Inggris Raya, peluang tim Merah Putih untuk menyabet gelar juara umum masih terbuka lebar pada nomor down river race yang baru akan digelar Minggu (19/5) besok.
”Nomor ini paling berpengaruh terhadap penghitungan juara umum. Ini nomor terakhir. Kalau saja kami bisa dapat perak, itu sudah cukup menjadi juara umum, apalagi emas,” kata Ami.
Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2019 diselenggarakan di Sungai Tully, Queensland, Australia, selama 13–20 Mei 2019. Sebanyak 49 tim dari 19 negara ikut berpartisipasi dalam kompetisi tahunan ini. Selain kelas U-23, juga digelar kelas terbuka (Open), Masters, dan U-19.
Tim yunior putri U-23 Indonesia beranggotakan tujuh remaja asal Sukabumi, Jawa Barat. Mereka adalah Lista Natasya Peniawati, Siti Nurranti, Selawati Solihin, Nita Karlina, Siwi Widiastuti, Andara Rizma, dan Dhika Aulia Qotrunnada.
Mereka terpilih mewakili Indonesia setelah menjadi juara umum U-23 pada Kejuaraan Nasional Arung Jeram yang digelar di Sungai Ciwulan, Jawa Barat, Desember 2018 lalu. Di tingkat internasional, tim ini juga pernah mendapat peringkat ketiga kejuaraan dunia di Jepang, di kelas Youth (U-19) Women, pada 2017.
Inspiratif
Ami menilai, prestasi ini adalah pencapaian yang penting bagi dunia arung jeram Indonesia. Anggota tim diangkat dari para remaja perempuan yang berasal dari desa di tepi Sungai Citarik, Sukabumi, Jawa Barat.
”Dari anak pinggiran Sungai Citarik biasa, kini menjadi panutan yang dijagokan oleh Indonesia. Saat ini mereka memang tim perempuan di Indonesia yang paling potensial,” ujar Ami.
Ami mengatakan, awalnya tidak menyangka tim yang diasuhnya tersebut dapat memberikan perlawanan dan bahkan mengalahkan tim-tim besar dunia dan juga tuan rumah Australia.
Pada nomor head-to-head, Indonesia berhasil mengalahkan Jepang di semifinal dan menaklukkan Selandia Baru di final. Padahal, kata Ami, Selandia Baru adalah raksasa di dunia arung jeram.
”Mereka adalah bibit unggul. Awalnya mereka di kelas Youth (U-19), baru tahun ini di kelas Yunior (U-23). Langsung melejit,” kata Ami.
Mengenai raihan prestasi ini, Dhika mengungkapkan rasa bangganya. ”Rasanya sangat bangga karena tidak semua atau perempuan seusia kami bisa diberi kesempatan untuk go international dan mencari pengalaman di luar kampung sendiri. Bahkan, bisa menorehkan prestasi untuk Indonesia,” kata Dhika.