Sebanyak 104 narapidana yang melarikan diri seusai kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Langkat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ditangkap. Sebanyak 72 napi masih dalam pencarian. Petugas LP bersama para napi mulai membersihkan ruang kantor yang sebelumnya dirusak dan dibakar napi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
STABAT, KOMPAS — Sebanyak 104 narapidana yang melarikan diri seusai kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Langkat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ditangkap. Sejumlah 72 napi masih dalam pencarian. Petugas LP bersama para napi mulai membersihkan ruang kantor yang sebelumnya dirusak dan dibakar napi.
”Pagi ini, kami fokus melakukan apel penghitungan narapidana, memeriksa kerusakan, dan membersihkan gedung-gedung yang rusak,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara Dewa Putu Gede, di Langkat, Jumat (17/5/2019).
Putu mengatakan, berdasarkan data apel pagi, jumlah narapidana yang ada di LP Narkotika Langkat 1.458 orang. Jumlah narapidana yang menghuni LP itu sebelum kerusuhan sebanyak 1.634 orang, bukan 1.635 orang sebagaimana sebelumnya disampaikan oleh pihaknya.
Menurut Putu, ada 176 orang yang melarikan diri setelah kericuhan di LP Narkotika Langkat pada Kamis siang. Sejumlah 104 orang di antaranya ditangkap. Mereka saat ini ditempatkan di LP Tanjung Pura dan LP Binjai.
Para napi sebelumnya mengamuk setelah melihat seorang teman mereka bernama Ajo dipukul dua sipir. Para napi melihat Ajo diseret ke ruang kantor, Kamis (16/5/2019) siang. Ajo dituduh menyimpan sabu, lalu dia dipukul hingga babak belur. Para napi kemudian berkumpul setelah pintu blok tahanan dibuka sesuai jadwal, yakni pukul 13.30.
Pagi ini kami fokus melakukan apel penghitungan narapidana, memeriksa kerusakan, dan membersihkan gedung-gedung yang rusak. (Dewa Putu Gede)
Mereka mendobrak pintu-pintu hingga jebol sampai ke lapis terakhir. Mereka membakar dan memecahkan kaca-kaca gedung. Tiga mobil jenis minibus dan 13 sepeda motor dibakar hingga hangus. Menurut para napi, pemukulan terhadap Ajo hanya pemicu. Para napi sudah lama menyimpan kemarahan karena sering menjadi korban pungutan liar.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut Jahari Sitepu mengatakan, saat kejadian, Kepala LP Narkotika Langkat Bahtiar Sitepu sedang berada di luar negeri. ”Ia cuti selama 30 hari. Namun, saya sudah meminta ia pulang secepatnya dan akan tiba di sini pada Minggu,” katanya.
Pembersihan mulai dilakukan
Pantauan Kompas, beberapa napi dan petugas LP mulai membersihkan puing-puing kaca di gedung kantor LP Narkotika Langkat. Tiga bangkai mobil dan 13 sepeda motor yang terbakar masih menumpuk di sekitar LP. Beberapa orang keluarga napi tampak datang ke LP untuk menjenguk keluarganya.
Pengamanan pun masih dilakukan oleh aparat TNI dan Polri. Mereka berjaga di sekitar LP dengan senjata laras panjang.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Agus Andrianto mengatakan, setelah kericuhan di LP berhasil diredam, mereka kini fokus mencari napi yang melarikan diri. Mereka merazia angkutan umum di beberapa lokasi di Langkat dan sekitarnya. ”Kami minta para napi agar menyerahkan diri. Kami juga mengimbau keluarga napi agar membujuk napi kembali ke LP,” katanya.
Agus mengatakan, petugas tidak akan melakukan tindak kekerasan apa pun kepada napi yang tertangkap ataupun menyerahkan diri. Mereka juga sudah meminta petugas LP agar melakukan tindakan persuasif kepada para napi.