Presiden Joko Widodo menilai Pemilu 2019 telah berjalan dengan lancar, demokratis, jujur, aman, dan damai. Kerja sama yang baik antara TNI dan Polri telah menciptakan situasi yang kondusif dan aman.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menilai Pemilu 2019 telah berjalan dengan lancar, demokratis, jujur, aman, dan damai. Kerja sama yang baik antara TNI dan Polri telah menciptakan situasi yang kondusif dan aman.
”Saya mengucapkan terima kasih kepada personel TNI dan Polri di seluruh Tanah Air atas kerja keras dan dedikasi dalam setiap pelaksanaan tugas. Pemilu serentak berjalan dengan demokratis, jujur, aman, dan damai,” kata Presiden Jokowi pada acara buka puasa bersama personel TNI dan Polri di Monas, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Presiden didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Dari kalangan ulama, tampak antara lain Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, yakni seorang pendakwah, anggota Syuriah PBNU, dan Ketua Forum Sufi Sedunia (Al Muntada’ Sufi Al ’Alami).
Jokowi berharap bangsa Indonesia selalu berada dalam keadaan stabil dan aman. Stabilitas politik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya keamanan. Itu semua membutuhkan soliditas TNI dan Polri.
Hadi yang didampingi Tito menjamin bahwa TNI-Polri akan terus memperkuat soliditas. ”Kami berharap momentum Ramadhan ini semakin menguatkan persatuan anak bangsa,” kata Tito.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga akan segera menandatangani penambahan jabatan perwira tinggi TNI yang jumlahnya 100 orang. Saat ini, rancangannya masih di Kementerian Pertahanan. Minggu depan, rancangan itu sampai ke meja Jokowi.
Menurut dia, kebutuhan penambahan jabatan itu berangkat dari kenyataan bahwa Indonesia negara yang besar. Oleh sebab itu, kapasitas TNI harus terus ditingkatkan.
Tidak rela
Dirinya juga menjamin tunjangan hari raya paling lambat cair akhir bulan ini. Sementara gaji ketiga belas akan keluar di bulan Juli. ”Kok, malah ibu-ibu yang senang?” katanya untuk merespons tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Habib Luthfi mengajak segenap elemen bangsa untuk menjaga kesucian hati. ”Menjaga hati merupakan tantangan yang berat. Sebab, hati merupakan sumber dari segala perbuatan. Muka bisa berpura-pura, tetapi hati tak bisa dibohongi,” katanya.
Habib Luthfi mengajak untuk saling percaya antar-elemen bangsa. Kepercayaan merupakan modal utama agar bangsa terhindar dari perpecahan.