JAKARTA, KOMPAS – Masjid Istiqlal di Jakarta akan direnovasi secara menyeluruh untuk pertama kalinya sejak 41 tahun lalu. Renovasi diperkirakan menelan dana Rp 465 miliar dan akan dilaksanakan selama 10 bulan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, perintah renovasi masjid yang selesai dibangun pada tahun 1978 itu datang dari Presiden Joko Widodo pada saat Ramadhan tahun lalu. Ketika itu, Presiden tengah mendampingi Perdana Menteri India Narendra Modi yang mengunjungi Masjid Istiqlal.
“Presiden merasa terkejut dengan kondisinya dan beliau merasa perlu agar Masjid Istiqlal direnovasi. Kalimatnya, tolong direhabilitasi dan direnovasi agar menjadi lebih baik seperti kita merenovasi GBK (Gelora Bung Karno),” kata Basuki ketika menyaksikan penandatanganan kontrak kegiatan renovasi Masjid Istiqlal bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Menurut rencana, renovasi akan dilakukan secara menyeluruh. Lingkup renovasi meliputi penataan ulang kawasan pada plaza dan gerbang, area dalam masjid, mihrab, koridor, ruang wudhu, dan toilet. Selain itu, renovasi juga mencakup perbaikan sistem mekanikal dan elektrikal, serta plumbing bangunan masjid. Pada saat yang sama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga mengerjakan perbaikan limbah di kawasan Masjid Istiqlal.
Total nilai kontrak konstruksi sebesar Rp 465 miliar melalui kontrak tahun jamak. Kontraktor yang akan melaksanakan adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan manajemen konstruksi oleh PT Virama Karya. Pelaksanaan renovasi adalah 300 hari kerja atau 10 bulan.
Basuki meminta agar renovasi dikerjakan tepat waktu sehingga pada Maret 2020 selesai. Dengan demikian, pada bulan Ramadhan tahun depan, Masjid Istiqlal telah selesai direnovasi seluruhnya.
Lukman mengatakan, ketika direnovasi, fungsi Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah akan tetap berlangsung dan Masjid Istiqlal tidak akan ditutup sama sekali. Namun demikian, selama proses renovasi, akan ada bagian yang ditutup secara bergantian.
“Masjid Istiqlal itu kan luas sekali. Tentu pengerjaannya tidak serentak seluruhnya, tetapi bagian demi bagian sehingga fungsi masjid tetap terjaga dengan baik,” kata Lukman.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga menambahkan, renovasi tersebut tidak akan mengubah struktur bangunan. Yang dilakukan adalah meningkatkan fungsinya agar lebih baik, semisal penambahan lahan parkir bawah tanah. Untuk di dalam ruangan, akan dilakukan penggantian karpet sampai penggantian lampu dan tata cahaya.
Renovasi tidak akan mengubah struktur bangunan Masjid Istiqlal.
Desain renovasi arsitektur Masjid Istiqlal akan menerapkan prinsip minimalis dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Di masjid yang dapat menampung 200.000 jamaah ini aka nada tiga zona yang menjadi fokus penataan, yakni zona utama sebagai area kegiatan masjid dan kegiatan sosial, zona pendukung sebagai penunjang pedestrian berupa taman, dan terakhir zona publik.
“Fungsi masjid sebagai tempat ibadah tetap berjalan. Cuma misal sekarang sebagian dari basement sudah kita tutup sebagian. Jadi orang bekerja sekaligus tetap menjaga fungsi masjid berjalan,” kata Danis.