Arus mudik Lebaran di Sulawesi Utara diperkirakan memuncak pada satu sampai dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Pos pengamanan dan pelayanan akan didirikan di beberapa titik untuk meminimalkan kecelakaan.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Arus mudik Lebaran di Sulawesi Utara diperkirakan memuncak pada satu sampai dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Pos pengamanan dan pelayanan akan didirikan di beberapa titik untuk meminimalkan kecelakaan.
Direktur Lalu Lintas Polda Sulut Komisaris Besar Ngurah Gunawan, Rabu (15/5/2019), mengatakan, mudik Lebaran di Sulut tidak akan menimbulkan kemacetan signifikan. Itu karena peningkatan jumlah kendaraan di ruas-ruas jalan provinsi yang keluar dari Manado tidak masif, hanya sekitar 50.000 dari jumlah kendaraan pada hari biasa.
”Kami perkirakan hanya kendaraan yang akan datang dan keluar Manado meningkat 20 persen sampai 30 persen. Mayoritas pemudik menuju daerah Bolaang Mongondow Raya, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, sampai Gorontalo,” kata Ngurah.
Warga Sulut akan mudik lewat jalur darat sehari sampai dua hari sebelum Lebaran karena jaraknya cukup dekat. Kami perkirakan tidak akan terjadi kemacetan, hanya padat saja. Yang lebih kami khawatirkan adalah beberapa jalur yang rawan kecelakaan.
Jalur utama yang akan dilalui oleh pemudik adalah Jalan Trans-Sulawesi yang menghubungkan Manado ke Gorontalo. Jalur tersebut juga menghubungkan Manado dengan Minahasa Selatan. Kepadatan di Jalan Manado-Tomohon juga diperkirakan meningkat.
”Warga Sulut akan mudik lewat jalur darat sehari sampai dua hari sebelum Lebaran karena jaraknya cukup dekat. Kami perkirakan tidak akan terjadi kemacetan, hanya padat saja. Yang lebih kami khawatirkan adalah beberapa jalur yang rawan kecelakaan,” kata Ngurah.
Beberapa ruas jalan yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas adalah Jalur Lingkar Luar Manado dekat Citraland dan Jalan Raya Manado-Tomohon. Kontur jalan yang berbukit, berkelok-kelok, serta bersebelahan dengan jurang dapat membahayakan pengguna jalan apabila lengah.
Karena itu, dalam upaya pengamanan arus mudik dan perayaan Lebaran dalam Operasi Ketupat, pos pengamanan akan didirikan di sekitar ruas jalan tersebut. Beberapa pos pengamanan lain yang akan didirikan di sekitar Jalan Trans-Sulawesi sedang dibahas Dirlantas Polda Sulut dalam rapat persiapan.
Tersedia terapis
Di samping pos pengamanan akan didirikan pula pos pelayanan. ”Pengemudi yang lelah atau merasa sakit bisa berhenti sebentar di pos pelayanan. Ada terapis, petugas dari dinas kesehatan, dan berbagai layanan lainnya untuk memulihkan keadaan fisik pemudik,” kata Ngurah.
Ngurah juga mengimbau pemudik untuk menggunakan fasilitas umum untuk beristirahat. Di Trans-Sulawesi, misalnya, telah disediakan area istirahat (rest area). ”Kendala saat mudik ini sering kali berada di luar kontrol kami. Jadi, kami harap masyarakat berhati-hati dan mengetahui batas diri jika sudah lelah,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Achmad Herry Marzuki, Selasa (14/5), mengatakan, akan ada 21 posko Kementerian PUPR di Sulut. Posko itu menjadi pusat pelayanan terkait ruas-ruas jalan.
Kami akan koordinasikan manajemen lalu lintasnya dengan Dinas Perhubungan Sulut dan Dirlantas Polda Sulut untuk mengurai kepadatan. Di beberapa daerah yang rawan bencana, seperti longsor, kami juga siapkan satuan penanganan bencana,
Menurut Herry, mayoritas warga Sulut bepergian bukan untuk mudik, melainkan untuk berwisata. Ruas-ruas jalan di Tomohon diperkirakan juga akan padat.
”Kami akan koordinasikan manajemen lalu lintasnya dengan Dinas Perhubungan Sulut dan Dirlantas Polda Sulut untuk mengurai kepadatan. Di beberapa daerah yang rawan bencana, seperti longsor, kami juga siapkan satuan penanganan bencana,” kata Herry.
Adapun Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 40 kilometer belum berfungsi hingga saat ini. Di bagian tahap awal tol, yaitu sepanjang 7 km, ada tiga terowongan di bawah jembatan yang belum dapat dilewati. Herry memperkirakan, jalan tol akan mulai berfungsi September tahun ini.
Adapun bagian tol yang menghubungkan Airmadidi (Kabupaten Minahasa Utara) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung direncanakan difungsikan selama masa mudik Lebaran. ”Saya lihat bagian ini sudah siap. Nanti bagian-bagian jalan akan kami bersihkan, rambu-rambunya akan kami tambah, dan posko PUPR akan kami aktifkan,” kata Herry.