Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang lelaki terduga teroris di kios kacamata depan Pasar Sayur Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (14/5/2019) menjelang pukul 09.00 WIB.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
MADIUN, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang lelaki terduga teroris di kios kacamata depan Pasar Sayur Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Penangkapan berlangsung pada Selasa (14/5/2019) menjelang pukul 09.00 WIB.
Laki-laki yang ditangkap diketahui bernama Joko Supriyono, pengontrak rumah di Mejayan, Kabupaten Madiun. Lokasi penangkapan merupakan kios kacamata Mulia yang dikelolanya setahun terakhir. Lelaki ini merupakan satu dari beberapa orang yang ditangkap pada hari ini di sejumlah lokasi di Indonesia oleh tim Polri terkait dengan kasus terorisme.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, terduga yang ditangkap merupakan lelaki kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 19 November 1972.
Berdasarkan KTP yang dimiliknya, Joko diketahui beralamat di Kabupaten Semarang, Jateng. Namun, lelaki itu mencari nafkah dengan berjualan kacamata di Pasar Sayur Caruban dan mengontrak rumah tak terlalu jauh dari tempat usaha.
”Penangkapan terkait dengan dugaan ada keterlibatan dalam jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD),” ujar Frans Barung. Organisasi teror ini diduga kuat akan membuat kekacauan saat jadwal pengumuman hasil Pemilihan Umum 2019 pada minggu ketiga bulan ini dengan peledakan bom.
Penangkapan terkait dengan dugaan ada keterlibatan dalam jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah.
Terduga diketahui pernah terlibat dalam berbagai pertemuan JAD di Malang dan beberapa wilayah di Jatim. Untuk mengetahui keterlibatannya dalam JAD, polisi memeriksa Joko secara intensif.
Kurniawan, salah satu saksi penangkapan Joko, mengatakan, lelaki itu hidup bersama anak dan istri dengan kontrak rumah berpindah di Caruban. Joko gemar memancing dan nongkrong di bengkel sepeda motor samping kios kacamata.
Menurut Kurniawan yang kerap bertemu Joko di bengkel sepeda motor, pagi itu tiba-tiba datang mobil Toyota Avanza, berhenti di depan kios kacamata dengan posisi melintang jalan dan menutup akses keluar masuk kios dimaksud. Beberapa orang bersenjata keluar dari mobil, merangsek ke kios, lalu terlihat menodongkan senjata ke tengkuk Joko dan menggiring lelaki itu ke mobil dan pergi. Peristiwa itu sangat cepat, tak sampai 5 menit.
”Saya sering merasa aneh dengan dirinya,” kata Kurniawan. Dagangan Joko amat sedikit dan dipajang di meja etalase kecil. Pembeli kacamata juga jarang. Joko malah lebih banyak duduk dan nongkrong di bengkel sepeda motor.