Bekraf Gelar Kompetisi Usaha Kreatif untuk Akses Permodalan
Badan Ekonomi Kreatif mendorong pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk terus mengembangkan skala bisnisnya. Pelaku usaha diajak mengikuti program Deureuham 2019 agar bisa mengakses bantuan permodalan dari perbankan syariah.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Badan Ekonomi Kreatif mendorong pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk mengembangkan skala bisnisnya. Pelaku usaha diajak mengikuti program Deureuham 2019 agar bisa mengakses bantuan permodalan dari perbankan syariah.
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menyelenggarakan Deureuham 2019: Islamic Creative Economy Competition. Deureuham 2019 adalah kompetisi usaha kreatif untuk mendapatkan total pembiayaan sebesar Rp 20 miliar. Tahun ini merupakan tahun kedua penyelenggaraannya.
Direktur Akses Perbankan Bekraf Yuke Sri Rahayu di Banjarmasin, Selasa (14/5/2019), mengatakan, salah satu masalah utama yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif adalah permodalan untuk mengembangkan usaha. Dengan adanya program Deureuham, masalah permodalan itu diharapkan bisa teratasi.
”Dengan menggelar kompetisi ini, kami membuka peluang bagi pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah untuk mengakses permodalan atau pembiayaan, khususnya ke perbankan syariah,” katanya.
Deureuham 2019 memberikan peluang kepada pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah dari empat kategori, yaitu jasa kreasi digital, teknologi, kuliner, serta kriya dan desain produk. Untuk mengikuti kompetisi, mereka bisa mendaftar secara online melalui https://deureuham.com/ yang akan ditutup pada 3 Juli 2019.
Dengan menggelar kompetisi ini, kami membuka peluang bagi pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah untuk mengakses permodalan atau pembiayaan, khususnya ke perbankan syariah.
”Program kompetisi ini tidak sekadar memberikan akses kepada permodalan, tetapi juga memberikan pendampingan dan edukasi secara komprehensif kepada pelaku usaha kreatif dan pengusaha rintisan berbasis syariah. Dengan begitu, mereka siap naik kelas untuk memenuhi kebutuhan halal lifestyle yang berkembang secara global,” tutur Yuke.
Menurut General Manager Micro Business Division BNI Syariah Budi Aristianto, pelaku usaha berbasis syariah harus teredukasi dari awal bagaimana mereka berhubungan dengan perbankan syariah dalam rangka pengembangan bisnisnya. ”Dengan dibantu perbankan, usaha mereka harusnya semakin maju,” ujarnya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan sosialisasi program Deureuham 2019 di Banjarmasin. Kompetisi itu diharapkan bisa memacu pelaku ekonomi kreatif di Banjarmasin untuk terus tumbuh dan berkembang.
”Kompetisi itu sejalan dengan program kami melahirkan 500 wirausaha baru setiap tahun. Untuk itu perlu modal dan pasar. Mudah-mudahan dari kompetisi ini akan lahir pelaku ekonomi kreatif yang sukses di Banjarmasin,” katanya.