Peresmian Tol Pandaan-Malang Seksi I-III sejauh 30,6 kilometer dari Kabupaten Pasuruan sampai Kabupaten Malang, Jawa Timur, diharapkan bisa membawa dampak pada peningkatan ekonomi bagi Malang Raya sebagai kota wisata sekaligus pendidikan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Peresmian Tol Pandaan-Malang Seksi I-III sejauh 30,6 kilometer dari Kabupaten Pasuruan sampai Kabupaten Malang, Jawa Timur, diharapkan bisa membawa dampak pada peningkatan ekonomi bagi Malang Raya sebagai kota wisata sekaligus pendidikan.
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tol Pandaan-Malang Seksi I-III di Gerbang Tol Singosari, Senin (13/5/2019), mengatakan, dengan selesainya pembangunan tol ini, diharapkan mobilitas barang, jasa, dan orang akan semakin cepat. Sebelum ada tol, waktu tempuh Surabaya-Malang mencapai 3-3,5 jam. Setelah ada tol, Surabaya-Malang bisa ditempuh dalam waktu satu jam.
”Semakin mempermudah dan secara cost juga kian murah. Dan diharapkan Malang Raya sebagai pusat pariwisata, juga bidang pendidikan, saya kira ini akan membantu sekali untuk pengembangan di bidang pendidikan dan pariwisata,” ujarnya.
Turut hadir pada peresmian itu, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, General Manager PT Jasa Marga Desi Arryani, serta kepala daerah di Malang Raya dan Pasuruan.
Menurut Presiden, saat ini masih ada dua seksi di Tol Pandaan-Malang, yakni Seksi IV dan V sepanjang 7,8 kilometer (km) yang masih dalam pengerjaan. Presiden pun meminta agar pengerjaan kedua seksi bisa rampung maksimal akhir 2019.
Semakin mempermudah dan secara cost juga kian murah. Dan diharapkan Malang Raya sebagai pusat pariwisata, juga bidang pendidikan, saya kira ini akan membantu sekali untuk pengembangan di bidang pendidikan dan pariwisata.
Presiden juga meminta kepada Menteri BUMN untuk membebaskan dulu tarif Tol Pandaan-Malang hingga Lebaran dengan tujuan agar arus mudik kendaraan selama Lebaran bisa lebih lancar. ”Gratiskan dulu sampai Lebaran. Sampai Lebaran saja, tidak usah lama-lama. Untuk percobaan dulu sampai Lebaran,” ujarnya.
Diperpanjang
Pada kesempatan ini, Presiden mengatakan, panjang landas pacu (runway) Bandara Abdulrachman Saleh juga akan diperpanjang 500 meter agar siap menjadi bandara internasional.
Seperti diketahui, kepala daerah di Malang Raya, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu, sering berharap agar status Bandara Abdulrachman Saleh bisa meningkat menjadi internasional. Saat ini, panjang runway baru 2.500 meter.
Khofifah mengatakan, dalam kondisi normal, sejumlah titik rawan macet di ruas arteri Surabaya-Malang dilalui oleh 65.000 kendaraan dalam sehari, seperti daerah Singosari dan Lawang. Keberadaan Tol Pandaan-Singosari akan mengurai kemacetan hingga 45.000 kendaraan atau 70 persen di jalur arteri.
”Hal ini berdampak besar pada mobilitas masyarakat, barang, dan jasa. Semoga manfaat yang besar ini bisa berikan rasa syukur dan nikmat masyarakat bahwa segala kemudahan dan aksesibilitas bisa ditingkatkan,” katanya.
Digratiskan dulu. Ini, kan, Ramadhan dan mau hari raya Idul Fitri. Jadi, dalam jalan tol biasanya kita ada program sosialisasi. Maka, tol ini dalam 30 hari ke depan akan free.
Khofifah berharap percepatan pembangunan Tol Pandaan-Malang Seksi IV dan V bisa dilakukan segera. Jika semua seksi rampung—ditambah dukungan bandara yang statusnya menjadi internasional—otomatis Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu akan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi yang besar. Saat ini saja ada 7,2 wisatawan berkunjung ke Batu dalam setahun.
Sementara itu, Rini Soemarno mengatakan, Tol Pandaan-Malang akan beroperasi gratis selama 30 hari dalam rangka sosialisasi terhitung mulai 14 Mei. ”Digratiskan dulu. Ini, kan, Ramadhan dan mau hari raya Idul Fitri. Jadi, dalam jalan tol biasanya kita ada program sosialisasi. Maka, tol ini dalam 30 hari ke depan akan free,” ucapnya.
Tol Pandaan-Malang memiliki panjang 38,5 km, terdiri dari Seksi I Pandaan-Purwodadi 15,5 km, Seksi II Purwodadi-Lawang 8 km, Seksi III Lawang-Singosari 7,1 km, Seksi IV Singosari-Pakis 4,8 km, dan Seksi V Pakis-Malang 3,1 km. Dari biaya investasi pembangunan tol yang mencapai Rp 5,97 triliun, 60 persen saham oleh PT Jasa Marga, 35 persen oleh PT Pembangunan Perumahan, dan 5 persen oleh PT Sarana Multi Infrastruktur.