Operator transportasi diawasi selama periode arus mudik dan balik hari raya Idul Fitri. Diharapkan, tidak ada satu operator pun yang melewati aturan tarif batas atas yang ditetapkan pemerintah.
Oleh
M Clara Wresti/Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Operator transportasi diawasi selama periode arus mudik dan balik hari raya Idul Fitri. Diharapkan, tidak ada satu operator pun yang melewati aturan tarif batas atas yang ditetapkan pemerintah.
Untuk keperluan itu, Kementerian Perhubungan akan memeriksa situasi di terminal sarana transportasi dan bertanya langsung kepada penumpang. Tarif batas atas dan bawah diberlakukan bagi pesawat terbang dan bus.
”Saat ini pemerintah sudah tidak lagi menetapkan tuslah untuk Lebaran. Kami sudah menetapkan tarif batas atas dan tarif batas bawah. Untuk Lebaran ini, silakan operator menaikkan tarif asalkan tidak melampaui batas atas,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi di Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Kemenhub memperkirakan, minat masyarakat untuk mudik menggunakan bus ke daerah-daerah di Pulau Jawa pada periode Lebaran tahun ini meningkat. Alasannya, Tol Trans-Jawa sudah selesai dibangun sehingga perjalanan lebih cepat.
”Bus juga menjawab isu mahalnya tiket pesawat terbang. Di Jawa, penumpang beralih ke bus. Adapun di luar Jawa, penumpang beralih ke kapal laut,” ujar Budi.
Ketua Umum PB Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia Kurnia Lesani Adnan menuturkan, antusiasme masyarakat menggunakan bus meningkat. ”Kami prediksi peningkatannya 40 persen dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Lesani, pemilik PO Bus Siliwangi Antar Nusa.
Keberadaan Tol Trans-Jawa, kata Lesani, membuat waktu tempuh bus menjadi lebih pasti dan relatif lebih singkat. ”Setelah Tol Trans-Jawa tersambung, pelayanan bus sudah bisa lebih memastikan jam tempuh dan penumpang jadi lebih nyaman,” kata Lesani.
Namun, dia juga mengakui, kegairahan penumpang di Jawa belum dirasakan pada rute ke Sumatera. ”Saat ini jalan tol baru sampai Terbanggi Besar, Lampung. Kalau sudah sampai Palembang, saya yakin penumpang ramai,” kata Lesani.
Antusiasme masyarakat untuk mudik menggunakan bus juga dirasakan Jumirah (61). ”Saya beli tiket untuk 2 Juni, hanya tinggal beberapa kursi, jadi tidak ada pilihan. Padahal saya membelinya pada 1 Mei lalu,” katanya.
Jumirah mengaku membeli tiket bus eksekutif seharga Rp 530.000. ”Padahal, biasanya harga tiket bus eksekutif tidak sampai Rp 300.000 dari Jakarta ke Kartasura, Jawa Tengah,” ujarnya.
Harga tetap
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada periode arus mudik dan balik pada Lebaran kali ini akan meningkat 3,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada 2018, sebanyak 604.202 penumpang menggunakan kapal laut untuk mudik dan balik.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro memaparkan, Pelni tidak menaikkan harga tiket. ”Harga saat penumpang sepi dan ramai tetap sama. Kapal kami mendapat PSO (kewajiban pelayanan publik) dari pemerintah, jadi harga ditentukan pemerintah,” kata Yahya.
Rute kapal laut yang diperkirakan ramai adalah Batam-Belawan, yang tarif kelas ekonominya Rp 220.000. Rute lain yang juga ramai adalah Balikpapan-Surabaya dengan tarif Rp 413.500 dan Jayapura-Biak dengan tarif Rp 208.000.
Harga tiket yang tetap juga berlaku pada kereta api, sebagaimana disampaikan Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edy Kuswoyo.
Sementara, Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ikhsan Rosan menuturkan, harga tiket Garuda kemungkinan besar sama dengan harga pada hari-hari biasa. ”Untuk beberapa rute, harga tiket Garuda sudah di tarif batas atas, tidak mungkin naik lagi,” kata Ikhsan.
Sementara itu, Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, akan dipindah ke GT Cikampek Utama di Kilometer 70. Pemindahan itu untuk mengurangi kepadatan kendaraan di GT Cikarang Utama. Adapun GT Kalihurip Utama di Kilometer 67 di ruas Jalan Tol Cipularang ditambah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan, pemindahan itu tidak berdampak pada tarif untuk jarak pendek. Meski demikian, secara keseluruhan berdampak pada tarif tol di ruas tersebut. (ARN/NAD)