Tahun ini Pengelola Tol Pejagan - Pemalag menambahkan petugas elektronifikasi keliling untuk memangkas durasi transaksi di pintu tol. Cara itu diharapkan mengurangi antrean di pintu tol saat arus mudik tiba.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS -- Tahun ini Pengelola Tol Pejagan - Pemalang menambahkan petugas elektronifikasi keliling untuk memangkas durasi transaksi di pintu tol. Cara itu diharapkan mengurangi antrean di pintu tol saat arus mudik.
Petugas elektronifikasi keliling atau yang disebut dengan mobile reader bertugas membantu pengendara untuk bertransaksi lebih mudah dan cepat. Para petugas ini akan mendatangi para pengendara yang mengantre. Mereka dibekali dengan mesin Electronic Data Capture (EDC), sehingga pengendara bisa langsung bertransaksi di tempat.
Transaksi menggunakan mesin elektronifikasi memakan waktu paling cepat 6 detik. Sementara itu, transaksi menggunakan mobile reader hanya membutuhkan waktu sekitar 5 detik.
Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas PT Pejagan - Pemalang Toll Road Ami Armando mengatakan, pengelola tol akan menyiapkan masing-masing tiga petugas mobile reader di setiap gerbang sepanjang Pejagan - Pemalang.
"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, proses elektronifikasi yang harusnya bisa diselesaikan dalam waktu 6 detik tidak tercapai. Masih ada pengendara yang memerlukan waktu hingga 20 detik untuk bertransaksi. Hal itu menimbulkan adanya antrean panjang kendaraan di depan gerbang tol," ucap Ami saat ditemui di Gerbang Tol Brebes Timur, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Menurut Ami, pengelola juga akan menambahkan masing-masing 22 toilet di setiap tempat peristirahatan agar tak ada antrean panjang di toilet.
Perbaikan jalan juga sudah mulai dilakukan di sepanjang ruas Pejagan - Pemalang. Di Kabupaten Tegal, perbaikan yang dilakukan adalah penambalan aspal, yakni pada kilometer 282. "Kami juga akan menambahkan rambu-rambu lalu lintas terkait dengan adanya rekayasa lalu lintas satu jalur di tol," kata Ami.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, proses elektronifikasi yang harusnya bisa diselesaikan dalam waktu 6 detik tidak tercapai. Masih ada pengendara yang memerlukan waktu hingga 20 detik untuk bertransaksi. Hal itu menimbulkan adanya antrean panjang kendaraan di depan gerbang tol.
Lalu lintas satu jalur rencananya akan diberlakukan di ruas tol kilometer 29 Jakarta hingga kilometer 262 Brebes pada saat arus mudik. Recananya, lalu lintas satu jalur mulai diberlakukan pada 30 Mei pukul 06.00 hingga 2 Juni pukul 24.00.
Arus kendaraan akan dinormalisasi mulai dari kilometer 262, tepatnya di simpang susun. Kendaraan dari arah Jakarta akan kembali menggunakan dua jalur menuju ke Semarang.
Adapun arus kendaraan dari arah Semarang menuju Jakarta akan dikeluarkan ke jalan arteri atau jalan pantura melalui Exit Tol Brebes Barat.
Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes, Ajun Komisaris Moch Adimas Purwonegoro Sugeng Eko mengatakan, kepolisian sudah menyosialisasikan pemberlakukan satu jalur tersebut. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial, baliho, dan imbuan langsung kepada pengendara.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memilih jalan alternatif. Sehingga, tidak semua kendaraan menumpuk di tol," ujar Adimas.
Kami mengimbau masyarakat untuk memilih jalan alternatif. Sehingga, tidak semua kendaraan menumpuk di tol
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Tegal Ajun Komisaris Besar Dwi Agus Prianto mengatakan, Kabupaten Tegal akan dilewati kendaraan yang keluar dari tol. Polres Tegal sudah menyiapkan tiga alur yakni, jalur selatan menuju Purwokerto, jalur tengah menuju Slawi, dan jalur Pantura.
Tahun ini, ada sebesar 15 persen dari total kendaraan pemudik yang diprediksi keluar di Exit Tol Brebes Timur. Sementara itu, kendaraan yang keluar di Tegal diperkirakan 10 persen. Sebanyak 5 persen kendaraan pemudik juga akan keluar di Brebes Barat dan 70 persen sisanya lurus terus hingga Semarang.