JAKARTA, KOMPAS — Sudah sepekan berlalu, kondisi Kali Sunter yang membelah wilayah Cipinang Muara, Jatinegara, dan Pondok Bambu, Duren Sawit, itu masih berwarna biru kehitaman. Sampai saat ini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta belum menemukan penyebab Kali Sunter tercemar.
Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi DKI Jakarta Rusliyanto, Kamis (9/5/2019), mengatakan masih berupaya mengungkap kasus pencemaran Kali Sunter.
Awalnya, dinas LH menduga ada kegiatan pembuangan limbah cat dari salah satu bengkel reparasi mobil. Namun, setelah mengidentifikasi kegiatan usaha di lokasi, dinas LH tidak menemukan indikasi pembuangan limbah.
”Selain bengkel mobil ’M’, Dinas LH Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas LH Jakarta Timur juga memeriksa sejumlah industri yang diduga melakukan aktivitas pencemaran. Namun, belum ada satu pun yang bisa diungkap,” ujar Rudiyanto.
Ia melanjutkan, upaya menemukan pihak perusahaan atau industri nakal yang mencemari Kali Sunter melalui pemeriksaan crossing saluran air dilakukan oleh Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur. Namun, hasilnya nihil, tidak ditemukan keberadaan crossing saluran air dari industri yang mengarah ke pipa air tempat cairan limbah keluar.
Sementara itu, Tosim (60), petugas Unit Pengelola Kegiatan Badan Air Dinas LH, Cipinang Muara, Jatinegara, mengatakan, sudah seminggu kondisi Kali Sunter berwarna hitam kebiruan dan sering mengeluarkan bau tiner.
Sejak Kali Sunter tercemar, Tosim mengeluh tangannya sering gatal-gatal akibat memungut sampah di kali itu. ”Padahal sebelum airnya berwarna seperti ini, saat memungut sampah saya enggak pernah gatal-gatal,” ujarnya.
Jole (49) dan Karsim (45), warga Cipinang Muara yang tinggal tidak jauh dari Kali Sunter, mengatakan, air Kali Sunter kerap berubah warna. Namun, mereka tidak tahu apa penyebabnya.
”Seminggu yang lalu, warna airnya tidak pernah sepekat ini. Dalam kondisi normal, warna air kali coklat, sekarang berubah jadi biru hitam gini,” kata Jole.
Sementara Karsim mengatakan, tidak sepanjang hari air di Kali Sunter berwarna biru kehitaman. ”Airnya kadang coklat, lalu beberapa jam kemudian mulai berubah menjadi biru kehitaman. Pagi atau sore, air Kali Sunter berubah jadi kayak gini,” ujar Karsim sembari menunjuk ke arah Kali Sunter.