Tol Pandaan-Malang seksi I-III sepanjang sekitar 30 kilometer siap digunakan untuk Lebaran 1440 H. Tol ini memanjang dari Pandaan di Kabupaten Pasuruan hingga Karanglo di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain konstruksi yang sudah selesai, lampu dan rambu-rambu kelengkapan jalan juga sudah terpasang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tol Pandaan-Malang seksi I-III sepanjang sekitar 30 kilometer siap digunakan untuk Lebaran 1440 H. Tol ini memanjang dari Pandaan di Kabupaten Pasuruan hingga Karanglo di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain konstruksi yang sudah selesai, lampu dan rambu-rambu kelengkapan jalan juga sudah terpasang.
Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan-Malang (JPM) Siswantono saat dihubungi dari Malang, Rabu (8/5/2019), mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji laik tol dari Pandaan sampai Singosari di Kabupaten Malang.
”Kalau ini (Tol Pandaan-Malang), pasti diminta oleh pemerintah untuk dipakai (Lebaran) karena sudah koordinasi dengan banyak pihak untuk persiapan Lebaran,” ujarnya. Menurut Siswantono, semua lampu dan rambu-rambu penunjang sudah terpasang dan tidak ada masalah.
Saat ini, pihak JPM tengah menyelesaikan pembangunan underpass di pertigaan Karanglo, Singosari. Underpass yang dibangun itu untuk mengurangi penumpukan kendaraan di perempatan yang mengarah ke Surabaya, Malang, Batu, dan jalan tol itu pembangunanya sudah mencapai 80 persen.
Berdasarkan pantauan Kompas, para pekerja masih menyelesaikan pekerjaan. Sementara pagar seng pembatas jalan raya dan underpass yang berada di sisi barat dan timur sudah dibongkar. Infrastruktur jalan, baik yang mengarah ke Malang maupun Surabaya, sudah rampung.
Siswantono menjelaskan, masih ada pekerjaan memasang dinding di bagian bawah. Adapun jalan atas (eksisting) yang berada di sisi barat dan timur underpass yang tidak rata akan diratakan dan ditinggikan sehingga elevasinya setara dengan bagian tengah. ”Kami sedang mengejar waktu agar saat Lebaran nanti underpass ini siap dilewati,” katanya.
Pihak JPM sebenarnya sudah memiliki rencana dan telah berkoordinasi dengan pihak lain untuk melakukan uji coba underpass Karanglo. Namun, langkah itu belum dilakukan karena masih ada lahan di ujung underpass yang belum bebas. Jika kegiatan uji coba tetap dilakukan, dikhawatirkan akan menimbulkan penumpukan kendaraan (bottleneck) di jalur eksisting.
Tol Pandaan-Malang pernah digunakan secara fungsional untuk mendukung kelancaran arus kendaraan di jalur arteri pada Lebaran 2018 (1439 H) serta libur panjang Natal dan Tahun Baru 2019. Namun, saat itu pengoperasiannya masih bersifat situasional dan diterapkan satu arah bergantian.
Mengenai kesiapan Tol Pandaan-Malang saat Lebaran mendapat sambutan baik pengguna jalan. Frandika Wijaya (40), warga Surabaya yang bekerja di Malang, mengatakan, keberadaan tol membuat laju kendaraan lebih lancar dan jarak tempuh lebih singkat. Biasanya dari Surabaya ke Malang, di hari sibuk, waktu tempuh kendaraan bisa mencapai 3 jam, maka setelah ada tol bisa menjadi 1-1,5 jam.
”Harapanya, tol tidak hanya digunakan saat Lebaran, tetapi juga pada hari biasa dipakai,” ujar Frandika yang tiga tahun terakhir sering melalui jalur Surabaya-Malang. Biasanya, kemacetan di jalur arteri sering terjadi di Purwosari dan Singosari.
Secara keseluruhan Tol Pandaan-Malang memiliki panjang 38,5 kilometer, terdiri atas Seksi I Pandaan-Purwodadi 15,475 km, Seksi II Purwodadi-Lawang 8,05 km, Seksi III Lawang-Singosari 7,1 km, Seksi IV Singosari-Pakis 4,75 km, dan Seksi V Pakis-Malang 3,113 km. Adapun untuk seksi IV dan V masih dalam proses penyelesaian.