Tim Putri Lolos ke Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tim nasional sofbol putri Indonesia menempati peringkat keenam dari 10 peserta Piala Asia Sofbol Putri 2019 di Lapangan Softball Senayan, Jakarta, 1-7 Mei 2019. Dengan hasil itu, Indonesia pun mendapatkan satu tiket untuk berlaga di kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di Shanghai, China, 24-29 September 2019.
”Saya puas dengan hasil ini. Selain memenuhi target lolos ke kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, anak-anak mampu memperbaiki peringkat dari urutan ketujuh Piala Asia 2017 menjadi urutan keenam Piala Asia 2019,” ujar pelatih timnas sofbol putri, Michael Trisnadi, di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Michael mengatakan, peluang Indonesia di kualifikasi Olimpiade cukup berat. Dari 10 peserta yang akan berpartisipasi, hanya juara yang mendapatkan tiket ke Olimpiade. Adelaide Tania Waromi dan kawan-kawan akan menghadapi lawan berat dari Asia Timur-Oseania, seperti China, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
Untuk itu, kualifikasi Olimpiade akan dioptimalkan guna mempersiapkan tim menuju SEA Games Filipina 2019. ”Peluang kami lolos ke Olimpiade berat karena calon lawan levelnya jauh di atas. Namun, ini bekal yang sangat baik untuk SEA Games. Apalagi, target kami meraih emas SEA Games,” katanya.
Michael menuturkan, sejauh ini, timnas sudah menunjukkan perkembangan luar biasa, termaqsuk menempati peringkat lebih baik dari Hong Kong, yang mengungguli Indonesia pada Piala Asia 2017 di Taiwan. Selain itu, meski kalah 0-8 dari Filipina pada turnamen ini, Indonesia memenangi pertandingan melawan negara Asia Tenggara lain, yaitu atas Singapura, 6-2, dan menang 4-3 atas Thailand. Hal itu menambah percaya diri mereka. ”Kami akan berusaha keras untuk mengalahkan lawan terkuat, yakni Filipina, guna meraih emas di SEA Games,” ujar Michael.
Untuk mencapai target emas SEA Games 2019, Michael mengutarakan, timnas berencana berlatih di Jepang dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pada Agustus-September sebelum kualifikasi Olimpiade, dan kembali berlatih di Jepang pada Oktober-November sebelum SEA Games.
”Kami sudah menjalin kerja sama dengan Federasi Sofbol Jepang. Indonesia mendapatkan kesempatan berlatih bersama timnas Jepang di fasilitas latihan mereka. Kami harap upaya itu bisa meningkatkan kemampuan, pengalaman, dan mental bertanding tim sehingga bisa berbuat lebih banyak di SEA Games,” ujarnya.
Pada SEA Games 2019, PB Perbasasi menargetkan medali emas di nomor sofbol putri dan putra. Saat sofbol dipertandingkan di SEA Games pada 2015, tim putri hanya berada di peringkat keempat setelah kalah dari Thailand di empat besar. Adapun tim putra meraih perak setelah kalah 4-6 dari Filipina di final.
Adelaide (19) menyampaikan, atlet berharap pelatnas segera dilakukan. Setelah seleksi nasional pada Februari lalu, para atlet masih berlatih terpisah di daerah masing-masing. Sebagian atlet berlatih sendiri di daerah karena tidak bisa bergabung di tim PON, karena telah berusia di atas 23 tahun. Adapun tim PON daerah hanya diperkuat atlet berusia di bawah 23 tahun.
”Teman-teman bercerita, latihan sendiri di daerah sangat membosankan karena atlet tidak tahu tolak ukur perkembangannya. Tim nasional juga tidak bisa langsung menyatu kalau terlalu lama latihan sendiri-sendiri,” ujar Adelaide.