JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mengumumkan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Co atau KUFPEC Indonesia dan Konsorsium Sonoro Energy Ltd-PT Menara Global Energi sebagai pemenang lelang wilayah kerja minyak dan gas bumi pada tahap I-2019.
KUFPEC Indonesia memenangi lelang untuk eksplorasi Blok Anambas, sedangkan Konsorsium Sonoro Energy Ltd-PT Menara Global Energi menang lelang untuk produksi Blok Selat Panjang.
Nilai investasi komitmen pasti dari keduanya mencapai 109,2 juta dollar AS dan total bonus tanda tangan sebesar 7,5 juta dollar AS. Lelang digelar mulai 25 Februari 2019 sampai dengan 25 April 2019. Pengumuman pemenang lelang dilakukan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Arcandra menuturkan, alasan Konsorsium Sonoro Energy Ltd-PT Menara Global Energi berhasil memenangi penawaran wilayah kerja Blok Selat Panjang karena mau berkomitmen investasi 74 juta dollar AS. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan penawaran komitmen pemerintah, yaitu senilai 11 juta dollar AS. Alasan lainnya adalah pemerintah melihat kesungguhan mereka yang berkomitmen untuk enam sumur.
Terkait dengan kemenangan KUFPEC Indonesia, pemerintah melihat komitmen perusahaan itu yang melebihi ekspektasi, seperti menambahkan komitmen licensing purchase seismic dan reprocessing seismic selain kesediaan mengikuti persyaratan pemerintah untuk mengeksplorasi satu sumur dan studi G&G.
Lebih jauh, lanjut Arcandra, pada penawaran wilayah kerja migas tahap I tahun 2019, pemerintah sejatinya membuka lima blok. Di luar dua blok migas yang sudah ada pemenangnya itu, blok lainnya adalah Blok Ganal Barat, Blok Kaimana Barat, dan Blok Kampar Barat.
Untuk Blok Ganal Barat, pemerintah menerima proposal mengikuti lelang dari Konsorsium PT Pertamina (Persero)-ENI Indonesia Limited dan Neptune Energy Muara Bakau BV. Pemerintah memutuskan tidak ada pemenang.
Terkait dengan Blok Kaimana, dia mengaku memang tidak ada proposal masuk. Adapun untuk Blok Kampar Barat, proposal masuk berasal dari Starborn Energy Bontang Pte Ltd dan Nusa Development Sdb Bhd. Saat lelang berlangsung, pemerintah menetapkan tidak ada pemenang untuk blok itu.
”Tiga blok itu akan kami lakukan lelang ulang. Tentunya kami menambah persyaratan komitmen. Penawaran mengikuti lelang dibuka hari ini,” ujar Arcandra.
Archandra optimistis investasi sektor migas masih menarik.
Dia secara spesifik membicarakan Blok Ganal Barat. Menurut dia, pemerintah memperhatikan masih ada bagian dari proposal kedua peserta yang memerlukan klarifikasi sehingga keputusan akhirnya tidak ada pemenang.
Kedaulatan negara
Arcandra optimistis investasi sektor migas masih menarik. Sepanjang 2017-2018 lelang blok migas menggunakan skema gross split menghasilkan 14 pemenang.
Skema gross split merupakan skema perhitungan bagi hasil pengelolaan wilayah kerja migas antara pemerintah dan kontraktor dengan perhitungan nilai di muka. Kedaulatan negara pada skema ini terwujud dalam penentuan wilayah kerja, kapasitas produksi, dan lifting, termasuk aspek komersial dan pembagian hasil. Penerapan skema ini akan menghasilkan penerimaan negara lebih pasti.
Pada saat bersamaan, Country Manager Kuwait Foreign Petroleum Exploration Co Abdulaziz Al-Mousawi mengatakan, pihaknya tidak secara khusus menargetkan blok eksplorasi. KUFPEC hanya mengejar peluang bagus. Maka, KUFPEC memilih ikut penawaran lelang Blok Anambas yang kebetulan perusahaan sudah memahami area tersebut.
KUFPEC menyukai skema gross split karena beberapa faktor, seperti perhitungan nilai ekonomi lebih baik.
Menurut dia, KUFPEC lebih menyukai skema gross split karena beberapa faktor. Misalnya, perhitungan nilai ekonomi lebih baik karena perusahaan dapat mengatur sendiri biaya eksplorasi dan proses persetujuan setelah tender lebih cepat.
KUFPEC diketahui telah terlibat dalam pengembangan bisnis migas di Blok A Laut Natuna. Pangsa bersih KUFPEC untuk produksi rata-rata dari Blok A Laut Natuna selama 2017 sekitar 11.403 boepd. (LSA)