19 Kantong Sabu dalam Bungkus Kopi asal Amerika Serikat Disita
Polisi mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional dari Amerika Serikat. Dari kasus ini, ditemukan 19 paket narkoba jenis sabu yang diselundupkan dalam bungkus kopi.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional dari Amerika Serikat. Dari kasus ini, ditemukan 19 paket narkoba jenis sabu yang diselundupkan dalam bungkus kopi. Hal ini menjadi temuan baru karena peredaran narkoba dari luar Indonesia biasanya berasal dari wilayah seputar Asia.
Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Erick Frendiz mengatakan, informasi awal keberadaan paket itu berasal dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dari keterangan pengiriman, paket yang bungkusnya berupa kemasan kopi itu berasal dari Amerika Serikat.
”Berawal dari laporan tersebut, kami menurunkan tim untuk penyelidikan pada Kamis (2/5/2019). Kami menelusuri hingga paket itu tiba di Kantor Pos Daan Mogot Jakarta Barat,” kata Erick, di Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Kepala Unit Dua Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Maulana Mukarom menyampaikan, tim penyelidikan menangkap seorang warga negara asal China yang menjadi penerima paket tersebut. Hingga Rabu, polisi masih mendalami keterangan dari penerima paket.
Maulana mengatakan, penyelundupan narkoba melalui bungkus kopi memang bukan yang pertama kali. Namun, peredaran ini, menurut dia, perlu diselidiki karena kiriman paket berasal dari Amerika Serikat. Selama ini, peredaran narkoba jaringan internasional yang masuk ke Indonesia datang dari wilayah Asia.
”Baru pertama kali ini kami mendapat temuan paket sabu yang dikirimkan dari Amerika Serikat. Yang saya tahu, peredaran narkoba dari luar negeri hanya keliling di seputar wilayah Asia,” ucap Maulana.
Baru pertama kali ini kami mendapat temuan paket sabu yang dikirimkan dari Amerika Serikat. Yang saya tahu, peredaran narkoba dari luar negeri hanya keliling di seputar wilayah Asia.
Menurut Maulana, dari hasil penyelidikan, masih ada sejumlah pelaku lain yang berada dalam jaringan pengedar. Untuk sementara, ada tiga orang lain yang masih ditelusuri oleh tim penyelidikan.
”Kami masih melakukan interogasi mendalam dari seorang WNA asal China yang ditangkap Kamis lalu. Ada sekitar dua orang lain yang diduga sebagai kurir. Hal ini pun masih kami telusuri,” tutur Maulana.