Vincent Kompany, Pahlawan Sementara "The Citizens"
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MANCHESTER, SENIN – Bek tengah sekaligus kapten Manchester City, Vincent Kompany, hanya mencetak 30 gol selama 16 tahun karirnya. Dari jumlah gol yang sedikit itu, satu gol spektakulernya ke gawang Leicester City, pada Selasa (7/5/2019) dini hari WIB, cukup membuat Kompany menjadi pahlawan sementara “The Citizens”.
Pemain asal Belgia itu mencetak gol semata wayang saat City menumbangkan Leicester, 1-0, di Stadion Edihad, dalam pekan ke-37 Liga Primer Inggris. Kompany menghasilkan gol lewat tendangan dari jarak 30 meter pada menit ke-70. Bola tendangannya menusuk tajam ke sudut kanan atas gawang tim tandang yang dijaga Kasper Schmeichel.
Setelah gol itu, pengamat sepak bola Gary Neville berkomentar saat sedang siaran langsung di televisi. “Di mana Anda meinginkan patung Anda, Vincent Kompany,” kata Neville yang bermaksud Kompany layak dibuatkan patung usai gol krusial itu.
Gol yang memecah kebuntuan saat 20 menit jelang laga usai itu membuat City kembali merebut puncak klasemen dari tangan Liverpool. City kini duduk di puncak klasemen dengan 95 poin, unggul satu poin dari “The Reds”.
Dengan kemenangan berkat gol Kompany tersebut, anak asuh Josep Guardiola sudah menapakkan satu kaki sebagai juara Liga Primer. Mereka hanya perlu memenangkan satu laga tersisa saat bertandang ke markas Brighton, Stadion Falmer.
Sang pencetak gol, Kompany, mengaku sempat ragu saat mendapatkan kesempatan menendang dari luar kotak penalti. Sebab, nyaris semua rekan-rekannya di lapangan meminta dia tidak menendang bola itu. Terakhir Kompany menembak dari luar kotak penalti adalah pada 2013 silam.
Pemain City lain tidak yakin dengan kemampuan menendang sang bek tengah yang belum mencetak gol musim ini. Adapun dari 30 gol sepanjang karirnya bersama City, RSC Anderlecht, dan Hamburger SV, gol mayoritas datang dari sundulan kepala saat bola mati.
“Saya benar-benar bisa mendengarnya, semua orang berkata jangan tendang. Itu membuat saya kecewa. Dengan keraguan orang-orang akhirnya saya memutuskan menendang. Saya sering mencetak gol seperti itu di latihan,” pungkas pemain berkepala plontos itu.
Musim ini, Kompany tidak terlalu berperan banyak meskipun menjabat kapten. Dia hanya bermain sebanyak 16 kali dari 37 laga “The Citizens” musim 2018/2019. Namun, kontribusinya dalam laga melawan Leicester lebih dari cukup menjadikannya pahlawan jika City menjuarai musim ini.
Kompany mengatakan, dirinya akan selalu siap membantu timnya di momen penting. “Saya akan melakukan sesuatu dan hadir dalam momen pentin seperti ini. Saya tak tahu apakah itu sundulan atau apa saja,” tutur sang pemain berusia 33 tahun.
Gol Kompany menjadi gol yang ke-100 bagi City saat bermain di Stadion Etihad dalam seluruh kompetisi musim ini. Catatan ini merupakan yang terbanyak dari seluruh tim di Liga Primer.
Guardiola pun menyanjung sang kapten. Menurut pelatih asal Spanyol ini, Kompany merupakan salah satu pemain terpenting di klubnya. “Tentu kami sangat bahagia dengan gol itu. Jika gagal menang, nyaris mustahil menjuarai liga. Ketika bugar, Vinny (sapaan Kompany) adalah pemain luar biasa. Dia punya karaker pemimpin luar biasa,” pujinya.
Meskipun begitu, Kompany masih menjadi pahlawan sementara timnya. Gol ajaib itu bisa saja kehilangan maknanya jika City tergelincir pada laga terakhir. Pasukan Guardiola wajib menang atas Brighton untuk mencegah pesaingnya, Liverpool, mengambil alih takhta juara.
“Kami masih punya satu pertandingan lagi. Ini akan sulit melawan Brighton. Mereka memetik hasil bagus saat melawan Arsenal (1-1). Ttapi kami akan mencoba sebaik mungkin untuk menjadi juara,” sebut Guardiola yang membawa City juara liga musim lalu. (AP/REUTERS)