TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan pada tahun terakhir bersaing di kategori yunior, pebulu tangkis putra spesialis ganda, Leo Rolly Carnando, menyumbangkan dua gelar juara dari turnamen Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix. Sukses bersaing di dunia internasional pada kategori yunior (di bawah 19 tahun/U-19), persaingan lebih berat akan dihadapi di kategori senior.
Leo, yang akan berusia 18 tahun pada 29 Juli, meraih gelar ganda campuran bersama Indah Cahya Sari Jamil. Dalam final yang digelar di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (5/5/2019), unggulan pertama itu menang, 21-14, 21-19, atas Feng Yanzhe/Lin Fangling (China/2). Adapun gelar ganda putra diraih bersama Daniel Marthin, juga, setelah menang atas pasangan China, Di Zijian/Wang Chang, 21-15, 21-14.
Gelar juara dari Leo itu menjadi dua gelar yang didapat Indonesia dalam persaingan dengan China pada lima nomor kategori U-19. China mendapat gelar juara dari nomor tunggal putra, putri, dan ganda putri.
Salah satu kekalahan Indonesia dialami tunggal putri, Putri Kusuma Wardani, yang bermain ketat melawan Dai Wang. Memperkecil ketinggalan dari 15-20 menjadi 19-21 pada gim ketiga, Putri akhirnya kalah 21-13, 11-21, 19-21.
Leo dan Daniel adalah pemain-pemain pelatnas pratama yang masing-masing bermain dalam dua nomor, ganda campuran dan putra. Lahir pada 2001, mereka menjalani tahun terakhir sebagai pemain yunior.
Penampilan Leo dan Daniel pada 2019 cukup konsisten. Pada turnamen setara Pembangunan Jaya Raya, di Jerman dan Belanda pada Februari-Maret, Leo/Daniel mencapai final, namun takluk dari pasangan yang mereka kalahkan di Bintaro. Hasil terburuk Leo adalah perempat final ganda campuran Jerman Terbuka. Leo/Indah bahkan mencapai penghargaan tertinggi ketika menjadi juara dunia yunior ganda campuran 2018.
Adapun Daniel menjadi juara ganda campuran di Belanda bersama Nita Violina Marwah. Prestasinya juga tak pernah lebih buruk dari perempat final.
Hasil-hasil tersebut menempatkan mereka pada poisisi 10 besar daftar peringkat dunia yunior. Saat ini, Leo berperingkat pertama dunia untuk ganda campuran, diikuti Indah dan Daniel. Pada ganda putra, Leo dan Daniel sama-sama di peringkat ketiga.
Leo memang bertekad meraih gelar dari Turnamen Pembangunan Jaya Raya 2019. Namun, dia sadar, perjalanannya setelah ini akan makin berat.
Setidaknya, dia pernah merasakan itu ketika tampil dalam turnamen Vietnam International Challenge, 9-14 April. Leo/Daniel kalah pada perempat final.
“Lawan-lawan pada turnamen senior pasti lebih berat. Itu yang akan saya hadapi pada tahun depan,” kata Leo.
Selain meningkatkan kemampuan teknis dan fisik, Leo menyebut faktor lain yang harus dia siapkan saat naik level. “Pola pikir,” katanya. “Karena saya bermain dalam dua nomor, ini tak boleh menjadi beban. Ketika berpikir saya harus bermain minimal dua kali dalam sehari, itu akan memberatkan. Jadi, jalani saja dengan sebaik mungkin”.
Faktor mental juga disebut yang terpenting oleh tunggal putri peringkat ke-10 yunior, Yasnita Enggira Setiawan, untuk peralihan ke kategori senior. “Sudah terbayang sih akan seperti apa di senior, pasti lebih berat. Saya tak boleh gampang putus asa jika kehilangan angka saat bertanding,” kata Yasnita, semifinalis German Junior Grand Prix namun tersingkir pada babak kedua di Bintaro.
Salah satu pasangan yang saat ini menjalani masa awal pada kategori senior adalah ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Berhadapan dengan lawan berat pada turnamen besar berkategori BWF World Tour, mereka sering tersingkir pada babak-babak awal seperti di Malaysia Masters dan All England. Namun, Rinov/Pitha pernah menjadi finalis Swiss Terbuka berkategori BWF Super 300.
Gelar nomor putra
Dari turnamen Selandia Baru Terbuka, yang digelar pada pekan pertama kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia meraih gelar juara dari tunggal dan ganda putra melalui Jonatan “Jojo” Christie dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Kemenangan atas Ng Ka Long Angus (Hong Kong), 21-12, 21-13, menjadi gelar pertama Jojo pada 2019. Adapun bagi pasangan senior, Hendra/Ahsan, ini menjadi gelar kedua setelah All England. Di final, Hendra/Ahsan menang atas Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), 20-22, 21-15, 21-17.
Wakil Indonesia lainnya, Preveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dikalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), 14-21, 21-16, 27-29.
Korea Selatan meraih dua gelar juara, salah satunya dari tunggal putri Se Young-an, juara Pembangunan Jaya Raya 2017. Menuju gelar pertama dalam turnamen BWF Super 300 itu, pemain berusia 17 tahun tersebut mengalahkan pemain-pemain unggulan, di antaranya Li Xuerui (China/6) pada final, Aya Ohori (Jepang/7) pada semifinal, dan Zhang Beiwen (AS/3) di perempat final.