Warriors Akui Keunggulan Rockets pada Laga yang Ketat
PADA laga yang ketat, pemain Golden State Warriors harus mengakui keunggulan Houston Rockets. Kekalahan ini terjadi lewat pertarungan yang panjang di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (4/5/2019) waktu setempat, atau Minggu (5/5/2019) pagi waktu Indonesia barat.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·4 menit baca
TIM WARNER/GETTY IMAGES/AFP
Pemain Houston Rockets James Harden (13) melakukan tembakan tiga angka saat dihadang pemain Golden State Warriors, Andre Iguodala (9), pada kuarter keempat babak penentuan NBA Wilayah Barat 2019 di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (4/5/2019) waktu setempat.
Pada laga yang ketat, pemain Golden State Warriors harus mengakui keunggulan Houston Rockets. Kekalahan ini terjadi lewat pertarungan yang panjang di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (4/5/2019) waktu setempat, atau Minggu (5/5/2019) pagi waktu Indonesia barat.
Kekalahan Warriors dari Rockets dengan skor 121-126 ini terjadi melalui babak tambahan. Wasit terpaksa menambah waktu laga setelah dua tim mengumpulkan poin sama 112-112 di ujung pertandingan. Pada babak tambahan, pemain Rockets mampu mencetak 14 poin. Sementara pemain Warriors hanya menambahkan sembilan angka.
Untuk sementara, kedudukan agregat pertandingan kedua tim menjadi 2-1. Warriors unggul atas Rockets karena menang pada dua laga pertama di kandang mereka, di Oracle Arena, Oakland, California.
Ketatnya laga itu terjadi hingga detik-detik terakhir pertandingan. Saat pemain kunci Rockets, James Harden, dilanggar Curry, pertarungan tersisa 38,7 detik. Saat itu Harden mampu menyamakan kedudukan menjadi 112-112. Hingga akhir waktu, kedudukan tidak berubah. Wasit memaksa kedua tim berlaga pada babak tambahan.
Meski timnya kalah, pemain Warriors, Kevin Durant, atau akrab dipanggil KD malam itu menjadi pencetak poin terbanyak. Sayangnya, kontribusi 46 poin selama bermain 50 menit belum dapat membuat Warriors meraih kemenangan.
Seusai laga, KD justru memuji penampilan pemain Rockets, Eric Gordon, yang disebutnya menjadi pemain kunci pada laga itu. ”Dialah yang menjadi tulang punggung mereka (Rockets) untuk sementara waktu,” kata KD.
Pemain Houston Rockets, PJ Tucker (17), melesakkan bola ke keranjang lawan saat laga melawan Golden State Warriors pada babak penentuan NBA di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (4/5/2019) waktu setempat.
Berbeda dengan Pelatih Kepala Rockets Mike D’Antoni ataupun Pelatih Kepala Warriors Steve Kerr, keduanya justru membicarakan permainan pemain Rockets, PJ Tucker. Menurut mereka, Tucker mampu menghambat laju permainan KD. Menurut Kerr, Tucker menjadi kunci kemenangan Rockets pada laga itu.
”Drama PJ Tucker ini muncul pada babak tambahan dan pada kuarter keempat. Itu adalah drama besar. Itulah salah satu indikator siapa yang bermain lebih ngotot,” kata Kerr. Sementara Mike D’Antoni memberi pernyataan singkat seusai laga. ”Tucker tidak akan membiarkan kami kalah.”
Pujian juga datang dari rekan se tim Tucker, yaitu Chris Paul. Paul menyatakan bahwa Tucker selalu bermain baik bagi pemain lain. Hal inilah yang mendorong Rockets meraih kemenangan pada laga yang ketat.
Sementara Stephen Curry hanya bisa mencetak 17 poin pada laga itu. Pada laga-laga sebelumnya, lemparan Curry sering melesak sempurna ke keranjang lawan. Namun, pemain terbaik (MVP) NBA 2015 dan 2016 hanya mampu melesakkan tujuh eksekusi yang berbuah poin. Sementara dia melakukan 23 kali eksekusi selama laga.
”Jika saya bermain di kandang lawan, seharusnya saya lebih produktif. Hanya malam ini hal tersebut tidak terjadi,” tutur Curry kepada wartawan setelah pertandingan, seperti yang juga dikutip espn.com dan juga AP.
Secara umum, field goal (peluang mencetak angka) pemain Warriors kalah dari field goal pemain Rockets. Field goal Curry dan kawan-kawan hanya mencapai 44,2 persen, yakni dari 95 kali eksekusi hanya 42 yang berhasil. Sementara Harden dan rekan-rekan setimnya mampu mencapai 48,4 persen, yakni dari 93 eksekusi, 45 kali berhasil melesak ke keranjang lawan.
Begitu pula pada lemparan tiga angkanya, Houston Rockets lebih bagus dibandingkan dengan Warriors. Dari 42 percobaan lemparan tiga angka, sebanyak 18 kali masuk ke keranjang lawan. Pencapaian ini lebih besar 0,7 persen dari Curry dan teman-temannya yang hanya melesakkan lemparan 14 kali tiga angka 14 dari 33 percobaan.
Di kubu Rockets, pemain kuncinya, James Harden, mampu mencetak 41 poin. Sekalipun kedua matanya masih merah, Harden bermain bagus seperti biasanya. Tambahan poin disumbangkan Eric Gordon sebanyak 30 angka, Chris Paul 14 poin, dan Clint Capela yang membuat double double dengan 13 poin. Poin juga disumbangkan dari pemain cadangan, yaitu Iman Shumpert, sebanyak 10 angka.
Persaingan ketat
Pertarungan Golden State Warriors melawan Houston Rockets ini memperlihatkan sengitnya persaingan tim-tim di Wilayah Barat. Tidak hanya pada babak reguler, tetapi juga sangat tampak pada babak play off.
Situasi serupa terjadi pada Jumat (3/5/2019) malam lalu, saat Portland Trail Blazers berlaga melawan Denver Nuggets. Kedua tim harus menyelesaikan laga ketiga semifinal play off melalui babak tambahan. Bahkan, pertarungan Denver Nuggets melawan Blazers itu disebut sebagai pertandingan terpanjang dalam enam dekade terakhir ini di pentas NBA.
Penyerang Portland Trail Blazers, Maurice Harkless (4), melesakkan bola ke keranjang lawan di hadapan pemain tengah Denver Nuggets, Nikola Jokic (15), pada kuarter pertama laga putaran kedua babak penentuan NBA 2019 di Pepsi Center di Denver, Colorado, Amerika Serikat, Rabu (1/5/2019) waktu setempat.
Laga itu digelar hingga empat kali babak tambahan. Itu karena setelah usai empat kuarter, kedudukan masih tetap 102-102. Baru setelah melalui empat kali babak tambahan, Damian Lillard dan kawan-kawan bisa menundukkan Denver Nuggets dengan skor 140-137.
Sesuai dengan catatan, pertarungan play off antara Portland Trail Blazers dan Denver Nuggets di Moda Center, Portland, Oregon, ini menjadi laga terpanjang kedua dalam sejarah NBA. Sebelumnya, 21 Maret 1953, di Boston, Massachusetts, partai play off antara Boston Celtics dan Syracuse Nationals juga berlangsung melalui empat kali babak tambahan. Syracuse Nationals yang berdiri tahun 1946 ini kemudian bermetamorfosis menjadi Philadelphia 76ers pada 1963.
Selanjutnya, Houston Rockets masih akan tetap menjadi tuan rumah pada laga play off dengan sistem best of seven. Laga keempat nanti akan berlangsung Senin (6/5/2019) malam waktu AS, tetap di Toyota Center, Houston, Texas.