Dua Terduga Teroris Dilumpuhkan, Salah Satunya Tewas Tertembak dan Terkena Bom
Oleh
Aguido Adri
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Detasemen Khusus Antiteror 88 Kepolisian Negara Republik Indonesia melumpuhkan dua terduga teroris di dua tempat yang berbeda di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019). Salah satu tersangka tewas ditembak dan terkena bom yang dibawanya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Densus 88 membekuk dua terduga teroris berinisial S dan T. Kedua terduga teroris itu ditemukan saat Densus 88 menyisir lokasi.
Tersangka pertama ditangkap pada pukul 07.42 di Jalan Dr Ratna, Jati Bening, Kelurahan Jatikramat. Saat penggeledahan, ditemukan sebuah bom yang terbuat dari tabung gas.
”Sementara tersangka T melarikan diri. Saat proses penangkapan sempat terjadi kejar-kejaran antara Densus 88 dan tersangka T yang membawa ransel yang diduga berisi bom aktif,” kata Dedi.
Saat akan menangkap tersangka, lanjut Dedi, petugas menembak T karena hendak melempar bom ke petugas. Bom tersebut meledak mengenai badan T sehingga meninggal di lokasi sekitar pukul 08.18.
Saat ini tersangka S dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara T dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, penangkapan terduga teroris merupakan pengembangan dari penangkapan di Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/5/2019) dini hari
Jaringan JAD
Menurut Dedi, kedua terduga teroris itu memiliki keterlibatan dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung. Mereka menyasar dan akan melakukan aksi teror kepada anggota Polri saat Pemilihan Umum 2019.
”Sebelumnya, tiga tersangka, SL (34), AN (20), dan MC (28). AN ditangkap di Jalan Keramat Kedongdong, Tambun Selatan. Sia menyembunyikan pelaku yang masuk daftar pencarian orang jaringan JAD,” katanya.
Kedua terduga teroris itu memiliki keterlibatan dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung. Mereka menyasar dan akan melakukan aksi teror kepada anggota Polri saat Pemilihan Umum 2019.
Sementara itu, tersangka lainnya, SL, ditangkap di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Babakan, Kabupaten Bekasi. Selanjutnya, MC ditangkap di Tegal, Jawa Tengah, yang juga merupakan DPO jaringan JAD Lampung.
Berdasarkan pemantauan, tersangka T tewas di antara celah rumah warga dan tembok yang berukuran tidak lebih dari setengah meter. Di celah sempit itulah T tersudut dari kepungan pasukan Densus 88. Di tembok tempat tersangka yang sudah tersudut oleh kepungan Densus 88 terlihat hitam bekas ledakan bom oleh tersangka.
Yusuf Hamdani (45), Ketua RT 001 RW 001 Kampung Jatikramati, mengatakan, sebelum tersangka tersudut oleh kepungan Densus 88, ia masuk di antara celah rumah warga yang lebih sempit sekitar 30-40 sentimeter. Setelah melewati celah sempit tersebut, tersangka memanjat tembok.
Namun, di balik tembok sudah ada beberapa anggota Densus 88. Tersangka lalu turun kembali dan berusaha melarikan diri, tetapi tidak ada ruang bagi T untuk kabur karena semua akses sudah dikepung oleh Densus 88.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi pun diminta menjauh, salah satunya Tini (42). Rumahnya hanya sekitar 2 meter dari tempat tersangka tersudut.
Tini masih getir dan syok saat menceritakan peristiwa menghebohkan itu. ”Saya tidak menyangka ada teroris lari ke sini bawa bom. Saya takut dan lari. Tadi saya dengar suara tembakan, kalau enggak salah empat kali. Terdengar juga ledakan bom,” katanya.