Badan Meteorolog,i Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, Jawa Timur, Minggu (5/5/2019), memantau bulan sabit muda atau hilal di helipad Satuan Radar 221 TNI Angkatan Udara, Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo. Pemantauan tersebut menjadi bagian dari pengamatan hilal penentu awal Ramadhan 1440 H yang diselenggarakan di lebih dari 100 titik di Indonesia bersama organisasi lain.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Karangkates, Malang, Jawa Timur, Minggu (5/5/2019), memantau bulan sabit muda atau hilal di helipad Satuan Radar 221 TNI Angkatan Udara, Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo. Pemantauan tersebut menjadi bagian dari pengamatan hilal penentu awal Ramadhan 1440 H yang diselenggarakan di lebih dari 100 titik di Indonesia bersama organisasi lain.
Pemantauan oleh BMKG Stasiun Geofisika Karangkates dilakukan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Malang, organisasi keagamaan, serta perguruan tinggi dan pelajar setempat.
Kepala BMKG Karangkates Musripan mengatakan, pemantauan dilakukan pukul 17.20 sampai pukul 17.47. ”Matahari terbenam pukul 17.20 dan bulan terbenam pukul 17.47. Di antara waktu itu, akan kami lakukan pengamatan. Persiapannya kami lakukan sejak beberapa jam sebelumnya,” ujarnya.
Menurut Musripan, jika memperhatikan hasil penghitungan (hisab), ijtima’ atau posisi bulan, matahari, dan bumi berada satu garis lurus akan terjadi pukul 17.45.20. Artinya, hingga Minggu sekitar pukul 17.00, umur bulan sudah lebih dari 11 jam.
”Karena itu, fokus pengamatan kami berada pada 5 derajat, kemudian azimut (arah fokus obyek) 284 derajat. Bulan ada di sisi selatan atas matahari. Ini trik untuk pengamatan rukyatul hilal agar fokus pengamatannya tidak melebar ke mana-mana,” ujarnya.
Musripan mengatakan, kendala pemantauan hilal sore ini adalah cuaca. Meski cuaca di daratan relatif cerah karena memasuki musim kemarau, cuaca di lepas pantai selatan belum tentu sama. Mendung bisa muncul dan menghalangi pengamatan, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang H Musta’in mengatakan, pemantauan niscaya membuahkan hasil 1 Ramadhan akan dimulai secara bersama-sama pada Senin. ”Kalau melihat hisab, rata-rata sudah di atas 2 derajat. Kalau di atas 2 derajat, insya Allah besok sudah puasa,” katanya.
Musta’in berharap bulan Ramadhan ini menjadi momentum untuk kembali merajut persaudaraan dan persatuan setelah pemilu. Ramadhan menjadi perekat bagi semua pihak untuk bisa bersatu kembali seperti sediakala.