Wakil Presiden Jusuf Kalla Mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta
Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk pertama kalinya mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/5/2019). Ia terkesan dengan pembangunan bandara baru tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
KULON PROGO, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk pertama kalinya mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/5/2019). Ia terkesan dengan pembangunan bandara baru tersebut.
”Prosesnya luar biasa dan segalanya. Baru selesai dibangun 50 persen saja sudah seperti ini. Bagaimana jika sudah 100 persen,” kata Kalla setelah mendarat di bandara baru tersebut.
Prosesnya luar biasa dan segalanya. Baru selesai dibangun 50 persen saja sudah seperti ini. Bagaimana jika sudah 100 persen.
Kalla tiba bersama rombongan dengan pesawat khusus kepresidenan BAe-RJ 85 pukul 08.15. Ia didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Sewaktu turun dari pesawat, Kalla disambut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.
Selanjutnya, Kalla melakukan peninjauan ke ruang tunggu penumpang dan kesiapan garbarata. Waktu yang dihabiskan bersama rombongan sekitar 30 menit. Ia juga mendapatkan penjelasan progres pembangunan bandara dari Faik Fahmi.
Landas pacu bandara tersebut sudah selesai dibangun seluruhnya. Adapun panjang landas pacu 3.200 meter dengan lebar 75 meter. Kondisi itu memungkinkan pesawat berbadan lebar untuk mendarat di bandara tersebut.
Selain itu, sisi terminalnya baru selesai dibangun 12.900 meter persegi dari total luas terminal 210.000 meter persegi. Namun, terminal tersebut sudah bisa digunakan untuk operasionalisasi minimum. Pembangunan terminal ditargetkan rampung dan beroperasi penuh pada akhir tahun 2019.
Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pembangunan bandara tersebut diapresiasi oleh Kalla. ”Selain berpenampilan baik dan modern, pembangunan (bandara ini) juga dinilai cepat. Hal ini memacu kami untuk bekerja lebih baik lagi,” katanya.
Semula, bandara tersebut direncanakan beroperasi secara minimum pada akhir April 2019. Namun, target tersebut tidak bisa dicapai. Sejumlah maskapai masih menganalisis pasar sebelum memutuskan untuk membuka layanan penerbangan di bandara tersebut.
Bandara mulai beroperasi secara minimum pada awal Mei ini. Terdapat satu maskapai yang dipastikan akan segera beroperasi, yaitu Citilink, pada Senin, 6 Mei. Penerbangan pertama tersebut membuka rute dari Jakarta (Bandara Halim Perdanakusuma) ke Yogyakarta (Bandara Internasional Yogyakarta) atau sebaliknya.
Selain berpenampilan baik dan modern, pembangunan bandara ini juga dinilai cepat. Hal ini memacu kami untuk bekerja lebih baik lagi.
Budi menambahkan, maskapai lain yang kemungkinan akan membuka rute penerbangan dari bandara tersebut dalam waktu dekat adalah Batik Air atau Lion Air. Jumlah penerbangan nantinya terus bertambah. Ia memberikan kebebasan kepada maskapai untuk merencanakan penerbangan mereka.