KPU Serahkan Santunan untuk Pahlawan Pemilu Tangerang Selatan
Dua dari empat ahli waris penyelenggara Pemilihan Umum 2019 di Tangerang Selatan, Banten, yang meninggal menerima santunan dari Komisi Pemilihan Umum RI. Dana santunan Rp 36 juta itu diserahkah oleh Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Dua dari empat ahli waris penyelenggara Pemilihan Umum 2019 di Tangerang Selatan, Banten, yang meninggal menerima santunan dari Komisi Pemilihan Umum RI. Dana santunan Rp 36 juta itu diserahkah oleh Komisioner KPU, Evi Novida Ginting Manik.
Pada Jumat (3/5/2019) pagi, KPU mendatangi rumah almarhum Mangsud (47), di Serpong Utara, Tangerang Selatan. Mangsud merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS nomor 9.
Sehari setelah hari pencoblosan, Mangsud sakit batuk. Padahal, menurut istrinya, Supriyati (48), almarhum sudah lama berhenti merokok. Ayah dua anak itu masih tetap bekerja seperti biasa hingga Jumat (26/4/2019).
Sehari setelahnya, Mangsud mengeluh sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Insan Permata. Petugas medis dari rumah sakit ini menyarankan Mangsud dirujuk ke RS Omni, Tangerang Selatan. Lalu, Sabtu tengah malam, dokter menyatakan pria asal Kebumen, Jawa Tengah, itu meninggal.
Pria yang bekerja di pabrik cat ini meninggalkan istri dan dua anak. Dengan pandangan kuyu, Supriyati menerima santunan yang diberikan Evi Novida Ginting Manik. Supriyati akan menggunakan uang itu untuk biaya kuliah anak sulungnya.
Pria yang bekerja di pabrik cat ini meninggalkan istri dan dua anak.
KPU juga datang ke rumah almarhum Hanapi (49) di kawasan Jurangmangu Timur, Pondok Aren. Rombongan disambut oleh Tri Widartini (49) dan anaknya, Sherly Ananda (16). Dua perempuan ini merupakan ahli waris Hanapi, yang meninggal sehari setelah pencoblosan.
Hanapi merupakan Ketua KPPS di TPS 50. Saat hari pencoblosan, Hanapi mual. Ia lalu memutuskan untuk beristirahat di rumahnya. Menurut Sherly, bapaknya sempat muntah beberapa kali. Lalu, keluarga mendatangkan dokter. ”Dokter mengatakan, bapak sakit lambung,” kata Sherly.
Berdasarkan data KPU, di Tangerang Selatan ada empat penyelenggara pemilu yang meninggal. Sementara KPU RI mencatat, secara nasional, hingga kemarin, sudah 412 orang meninggal.
Di Tangerang Selatan ada empat penyelenggara pemilu yang meninggal. Sementara KPU RI mencatat, secara nasional, hingga kemarin, sudah 412 orang meninggal.
Evi Novida Ginting Manik menjelaskan, uang santunan untuk ahli waris penyelenggara pemilu lainnya akan segera dicairkan. Pencairan dilakukan oleh KPU daerah, sembari ahli waris menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. ”Ini, kan, uang negara. Pertanggungjawabannya harus jelas,” katanya.