Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia yang baru, M Thamrin Marzuki, Rabu (1/5/2019), di Jakarta, menargetkan cabang taekwondo dapat selalu menyumbangkan medali emas bagi Indonesia dalam perlombaan multiajang, seperti SEA Games dan Asian Games.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia yang baru, M Thamrin Marzuki, Rabu (1/5/2019), di Jakarta, menargetkan cabang taekwondo dapat selalu menyumbangkan medali emas bagi Indonesia dalam perlombaan multiajang, seperti SEA Games dan Asian Games. Dalam waktu dekat, PBTI menargetkan dapat meraih medali emas pada SEA Games Filipina 2019.
”Kami ingin melanjutkan tradisi kepengurusan PBTI periode sebelumnya, yang meraih medali emas pada SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Yunior Taekwondo Asia, dan Kejuaraan Dunia Poomsae. Tahun ini, kami menargetkan medali emas pada SEA Games Filipina 2019. Untuk itu, kami akan melanjutkan program pelatnas jangka panjang agar kemampuan atlet terus meningkat,” kata Thamrin.
Thamrin terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PBTI periode 2019-2023 pada Musyawarah Nasional Taekwondo Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/4/2019). Thamrin, yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum PBTI, menggantikan Marciano Norman yang menjadi Ketua Umum PBTI selama dua periode, yakni 2011-2015 dan 2015-2019.
Menurut Thamrin, selain pelatnas jangka panjang, PBTI juga akan mengirimkan para atlet terbaiknya untuk mengikuti berbagai turnamen di luar negeri. Dengan bersaing di luar negeri, atlet Indonesia akan semakin terasah dari sisi mental, taktik, dan teknik pertandingan.
Mantan Ketua Umum PBTI Marciano Norman mengatakan, pihaknya sudah meletakkan fondasi yang kuat bagi pembinaan atlet taekwondo nasional yang dapat diteruskan oleh kepengurusan yang baru. Pelatnas jangka panjang dan pengiriman atlet ke berbagai turnamen internasional merupakan langkah yang tepat untuk dilanjutkan.
Selain itu, PBTI juga memiliki tim pemandu bakat untuk memilih atlet-atlet terbaik daerah yang dapat dilatih untuk bersaing di tingkat internasional. Namun, pengurus PBTI yang baru perlu bekerja lebih keras untuk mewujudkan salah satu target Indonesia yang belum tercapai.
”Salah satu target yang belum dapat dicapai PBTI adalah meloloskan atlet ke Olimpiade. Pengurus PBTI yang baru perlu mencari strategi agar Indonesia dapat meloloskan atlet taekwondo ke Olimpiade Tokyo 2020,” kata Marciano.
Menanggapi hal itu, Thamrin mengajak semua pengurus PBTI dan pengurus daerah Taekwondo Indonesia bekerja sama untuk mewujudkannya. Para pengurus daerah diminta membina atlet muda agar muncul bibit atlet yang berpotensi bagus. PBTI juga akan terus meningkatkan kualitas atlet pelatnas dengan merekrut pelatih asing, melakukan pelatnas di Korea Selatan, menggelar berbagai latih tanding, dan mengirim atlet ke turnamen internasional.
Di sisi lain, Thamrin juga akan menggandeng pihak swasta untuk mendukung pendanaan pelatnas jangka panjang. PBTI terus mencari sumber dana tambahan karena dana dari pemerintah sering tidak mencukupi untuk melakukan pembinaan yang ideal.