Bisnis Kargo di BIJB Kertajati Bakal Layani Ekspor Impor Juni 2019
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka ditargetkan melayani ekspor impor barang melalui kargo pada Juni 2019. Hal ini diharapkan menguntungkan pelaku usaha yang selama ini bertumpu pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka ditargetkan melayani ekspor impor barang melalui kargo pada Juni 2019. Hal ini diharapkan menguntungkan pelaku usaha yang selama ini bertumpu pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
”Terminal kargo BIJB Kertajati beroperasi Juni tahun ini. Peralatan pendukungnya sudah siap. Kami tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk verifikasi,” ujar Executive General Manager BIJB Kertajati Ibut Astono.
Hal itu disampaikan dalam diskusi grup terarah bertema ”Fly Through Our Own Airport” yang diinisiasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Cirebon, Kamis (2/5/2019), di Cirebon, Jabar. Turut hadir, antara lain, perwakilan PT BIJB dan Angkasa Pura II, Polres Majalengka, serta Stasiun Karantina Ikan Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPMKHP) Cirebon.
Terminal kargo seluas 4 hektar dan gudang 4.500 meter persegi siap beroperasi.
Dalam kesempatan yang sama, pihak terkait tersebut menandatangani piagam komitmen bersama berintegritas melayani pelaku usaha di BIJB Kertajati. Bahkan, dibuat grup Whatsapp Forum Komunikasi Pengusaha, Start Up Ekspor, Impor dan Cukai (FKPSEIC) sebagai wadah membicarakan perkembangan bisnis kargo di Kertajati. Pihak yang ingin bergabung dapat menghubungi nomor WA 081312062600.
Menurut Ibut, terminal kargo seluas 4 hektar dan gudang 4.500 meter persegi siap beroperasi. Landas pacu telah diperpanjang dari sebelumnya 2.500 meter menjadi 3.000 meter dengan lebar 60 meter. Dengan begitu, pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 dapat mendarat di bandara seluas 1.800 hektar tersebut.
Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB Agus Sugeng Widodo berharap, bisnis kargo dapat menutupi sepinya penumpang bandara. Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Mei 2018, bandara dengan terminal seluas 96.200 meter persegi tersebut telah melayani 11 rute penerbangan dengan lima perusahaan maskapai. Rute itu adalah Medan, Surabaya, Bandar Lampung, Semarang, Yogyakarta, Palembang, Balikpapan, serta Madinah, Arab Saudi.
Akan tetapi, saat ini, hanya maskapai Citilink dengan rute menuju Surabaya yang masih beroperasi. Itu pun hanya tiga kali sepekan. Padahal, sebelumnya, rute ke Surabaya beroperasi reguler setiap hari. ”Tingkat keterisian penumpang Juni tahun lalu mencapai 93 persen. Januari tahun ini keterisian penumpang berkurang hingga 20-30 persen,” ujar Agus.
Pihaknya juga menyiapkan insentif, baik untuk maskapai maupun pelaku usaha yang beroperasi di BIJB Kertajati. ”Layanan kargo di Kertajati diharapkan lebih murah dibandingkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Angkanya masih dikaji,” lanjutnya.
Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean C Cirebon Agung Saptono berkomitmen mendukung bisnis logistik di Kertajati. ”Setiap bulan, FKPSEIC akan bertemu untuk koordinasi. Kami akan tinggalkan birokrasi yang berbelit-belit. Jadi, pengusaha jangan khawatir dengan ekspor. Kalau ada aturan yang bertabrakan, kami segera sampaikan ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Pihaknya masih mendata potensi ekspor dan impor dari pelaku usaha di wilayah Cirebon dan sekitarnya, termasuk Majalengka. Data tersebut nantinya akan diberikan kepada pengusaha untuk mengetahui potensi volume ekspor impor melalui BIJB Kertajati. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Jabar pada 2018 sebesar 30,4 miliar dollar AS atau 17 persen dari total nilai ekspor nasional. Jumlah ini tertinggi di antara 34 provinsi.
Produk ekspor unggulan Jabar ialah ban dengan nilai 946,7 juta dollar AS dan mesin pencetak (printer) senilai 926,4 juta dollar AS. Selanjutnya, produk unggulan Jabar adalah sepatu olahraga dengan jumlah 687,1 juta dollar AS. Jumlah tersebut naik hingga 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sayangnya, ekspor itu masih dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Padahal, Agung meyakini, BIJB Kertajati lebih efisien. Jarak Cirebon ke BIJB, misalnya, kurang dari sejam. Sementara waktu tempuh Cirebon ke Jakarta tiga sampai empat jam dengan catatan tidak ada kemacetan.
Kami menanti kargo BIJB Kertajati beroperasi. Apalagi, biaya kargo naik hingga 300 persen. Kalau di Kertajati, bisa mengurangi ongkos logistik.
Kepala Stasiun KIPMKHP Cirebon Obing Hobir mengatakan, selama ini ekspor perikanan dari Cirebon dan Indramayu tahun lalu mencapai 30.000 ton. Sayangnya, komoditas itu tidak melalui BIJB Kertajati. ”Setiap hari, kami menerbitkan 100-150 sertifikat. Satu sertifikat berisi 500 kilogram sampai 1 ton ikan,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Ciayumajakuning Maman Fathu Rohman memperkirakan, layanan kargo di BIJB Kertajati dapat menghemat biaya logistik 30-40 persen dibandingkan dengan kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
”Kami menanti kargo BIJB Kertajati beroperasi. Apalagi, biaya kargo naik hingga 300 persen. Kalau di Kertajati, bisa mengurangi ongkos logistik,” ujarnya.
Ade Sudrajat, perwakilan Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat menilai, bisnis kargo di Kertajati masih terkendala karena belum ada maskapai internasional yang rutin beroperasi. Di sisi lain, Bandara Husein Sastranegara di Bandung masih menjadi tumpuan warga Bandung dan sekitarnya.
Sementara Jalan Tol Cisumdawu yang mempercepat akses dari Bandung ke Majalengka belum rampung. ”Kepala daerah di sekitar BIJB Kertajati harus menemukan solusi atas kendala itu,” ucapnya.
Cargo Manager Malaysia Airlines Denis Aradhea mengatakan, pihaknya ingin segera beroperasi di BIJB Kertajati. ”Namun, kami belum bisa memastikan. Alasannya, penumpang masih sepi sementara kami menargetkan keterisian mencapai 75-80 persen. Kami juga masih melihat kesiapan infrastruktur di Kertajati,” ungkapnya.