Bandara I Gusti Ngurah Rai Kembali Terhubung dengan Layanan Bus
Bus Trans Sarbagita kembali beroperasi melayani rute dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Gubernur Bali Wayan Koster (tengah) bersiap untuk menggunting untaian kembang sebagai penanda diresmikannya pengoperasian angkutan publik bus Trans Sarbagita di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (2/5/2019).
BADUNG, KOMPAS – Bus Trans Sarbagita kembali beroperasi melayani rute dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Layanan bus rapid transit tersebut kembali dihidupkan untuk melengkapi kebutuhan sarana transportasi massal di bandara.
Peresmian pengoperasian layanan bus itu dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster, Kamis (2/5/2019). Bus Trans Sarbagita melayani dua rute, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai-Nusa Dua, Kabupaten Badung dan Bandara I Gusti Ngurah Rai-Batubulan, Kabupaten Gianyar.
Meskipun saat ini masih diujicobakan, PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai mengapresiasi pengoperasian bus Trans Sarbagita karena melengkapi pelayanan transportasi di bandara.
Bus Trans Sarbagita adalah moda transportasi publik yang disediakan pemerintah di Bali sejak 2011 untuk melayani kawasan perkotaan di Kota Denpasar dan tiga kabupaten lain, yakni, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Pemerintah merancang 11 koridor Trans Sarbagita, tapi tidak semua koridor dioperasikan karena minimnya penumpang.
Beberapa koridor Trans Sarbagita yang pernah dioperasikan, termasuk rute ke bandara, dihentikan pada Oktober 2018 akibat rendahnya jumlah penumpang yang menggunakan sarana transportasi itu.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Gubernur Bali Wayan Koster (kedua dari kanan) didampingi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta (kanan) dan General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksono (kiri) dalam peresmian pengoperasian angkutan publik Trans Sarbagita di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (2/5/2019).
Kini, Pemerintah Provinsi Bali bersama Perum Damri dan PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali mengoperasikan bus Trans Sarbagita melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Sebagai pengelola bandara, kami berupaya menghadirkan pelayanan agar memuaskan tanpa terkecuali,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksono, dalam acara peresmian.
Untuk rute bandara–Nusa Dua, bus Trans Sarbagita dari bandara dijadwalkan berangkat pukul 9.15 Wita, pukul 13.15, dan pukul 17.15. Sedangkan untuk rute bandara–Batubulan, bus dari bandara dijadwalkan berangkat pukul 11.00, 15.00, dan 19.00. Adapun tarifnya yakni Rp 3.500 per penumpang.
Haruman menerangkan, Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara internasional harus memiliki fasilitas dan layanan angkutan transportasi umum. Tersedianya fasilitas dan layanan transportasi umum di Bandara I Gusti Ngurah Rai itu juga disyaratkan oleh konsultan pemeringkatan kualitas pelayanan bandara dan maskapai penerbangan Skytrax.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
General Manager PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Haruman Sulaksono saat diwawancarai terkait pengoperasian angkutan publik Trans Sarbagita di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (2/5/2019).
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bali, Dinas Perhubungan, dan Damri yang kembali mengoperasikan bus Trans Sarbagita melalui bandara,” kata Haruman.
Untuk mendukung layanan itu, Haruman menambahkan, PT Angkasa Pura I menggratiskan biaya masuk bandara untuk bus Trans Sarbagita sampai waktu tertentu. Selain itu, mereka juga turut menyosialisasikan layanan itu kepada publik dan penumpang di bandara.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pengoperasian bus Trans Sarbagita melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi upaya pemerintah bersama instansi terkait lainnya untuk menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya penumpang di bandara. Koster meminta pelayanan bus Trans Sarbagita melalui bandara itu dievaluasi pengoperasiannya.
“Ke depan, kami akan membangun transportasi yang lebih inovatif dan lebih cepat untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang dari bandara,” kata Koster.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta mengakui, penghentian operasional beberapa koridor Trans Sarbagita dipengaruhi minimnya keterisian penumpang. Pemerintah berupaya mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum seperti Trans Sarbagita sehingga kemacetan di Bali dapat dikurangi dan penggunaan bahan bakar minyak lebih efisien.
“Subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk transportasi umum juga lebih terarah dan tepat penggunaannya,” kata Samsi.
Manajer Area III Perum Damri di Denpasar Arifin menyatakan, Damri mendukung pengoperasian pelayanan transportasi massal di Bali sebagai komitmen perusahaan terhadap revitalisasi angkutan perkotaan. Damri menyediakan bus sekaligus menjadi operator Trans Sarbagita, termasuk pada rute bandara itu.