Surabaya Tambah Akses Pintu Masuk Terintegrasi Angkutan Umum
Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menambah akses pintu masuk pengunjung menuju Kebun Binatang Surabaya. Akses jalan berupa terowongan bawah tanah terintegrasi dengan Terminal Joyoboyo dan gedung parkir umum.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menambah akses pintu masuk pengunjung menuju Kebun Binatang Surabaya. Akses jalan berupa terowongan bawah tanah terintegrasi dengan Terminal Joyoboyo dan gedung parkir umum.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, seusai melakukan inspeksi di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Rabu (1/5/2019), mengatakan, pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 170 meter ditargetkan selesai akhir tahun. Terowongan ini akan memudahkan akses pengunjung KBS yang menggunakan kendaraan umum dan kendaraan pribadi.
”Terowongan khusus digunakan untuk pejalan kaki, tidak boleh dilewati pengguna kendaraan bermotor. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di gedung parkir atau menggunakan kendaraan umum sampai terminal kemudian berjalan kaki menuju KBS dengan aman. Terowongan ini juga disiapkan terintegrasi dengan stasiun trem jika nantinya terwujud,” katanya.
Terowongan yang dibangun memiliki dua lantai dengan kedalaman sekitar 10 meter. Masing-masing lantai digunakan untuk satu arah, masuk dan keluar, agar arus perjalanan dari dan menuju KBS lancar. Di sisi terowongan akan diberikan tempat untuk berjualan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Surabaya.
Keberadaan akses pintu masuk ini akan membuat pintu masuk KBS menjadi dua titik, yakni dari sisi Terminal Joyoboyo dan dari Jalan Diponegoro, dekat patung Sura dan Baya. Menurut Risma, selama ini akses menuju pintu masuk di Jalan Diponegoro cukup padat sehingga perlu akses lain agar bisa memecah kepadatan.
Terowongan khusus digunakan untuk pejalan kaki, tidak boleh dilewati pengguna kendaraan bermotor. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di gedung parkir atau menggunakan kendaraan umum sampai terminal kemudian berjalan kaki menuju KBS dengan aman. Terowongan ini juga disiapkan terintegrasi dengan stasiun trem jika nantinya terwujud.
Warga yang menggunakan kendaraan pribadi atau bus harus mengantre masuk ke tempat parkir KBS. Terkadang saat akhir pekan, antrean mengular sehingga membuat kemacetan di jalan raya. Beberapa mobil bahkan parkir di tepi jalan yang mengakibatkan lebar jalan untuk dilalui kendaraan berkurang.
”Kepadatan di sekitar KBS akan berkurang jika terowongan ini selesai dibangun. Pengunjung akan lebih nyaman berwisata ke KBS tanpa perlu terjebak kemacetan,” ucap Risma.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menuturkan, gedung parkir di Terminal Joyoboyo memiliki kapasitas sebanyak 320 unit mobil, 8 unit bus, 500 sepeda motor, dan 100 sepeda. Tambahan gedung parkir ini diharapkan bisa menjadi solusi tempat parkir bagi pengunjung KBS yang pengunjungnya terus meningkat.
Tambahan akses
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Chairul Anwar mengatakan, pengunjung di KBS selalu meningkat dalam tiga tahun terakhir. Oleh sebab itu, tambahan akses masuk yang terintegrasi dengan terminal dan gedung parkir amat diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Pada 2016, wisatawan di KBS mencapai 1 juta orang dan naik menjadi 1,5 juta pada 2017. Sementara pada 2018, kunjungan kembali meningkat menjadi 2,1 juta orang dan tahun ini ditargetkan ada 2,5 juta wisatawan. Adapun pendapatan KBS pada 2017 mencapai Rp 40 miliar dan naik pada 2018 yang mencapai sekitar Rp 50 miliar.
Chairul mengatakan, kebun binatang yang dibangun 102 tahun silam itu memiliki koleksi 2.260 ekor satwa yang menempati area seluas 15 hektar. ”Jalur bagi pengunjung yang naik gajah akan ditambah dengan melewati bukit dan air sehingga direncanakan bisa dinikmati pengunjung saat Lebaran 2019,” katanya.