Tekan Gejolak Harga, Pasar Murah Digelar di Banjarmasin
Harga sejumlah bahan pokok di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mulai merangkak naik menjelang Ramadan. Untuk menekan gejolak harga tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai menggelar pasar murah.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Harga sejumlah bahan pokok di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai merangkak naik menjelang Ramadhan. Untuk menekan gejolak harga tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai menggelar pasar murah.
Pasar murah Ramadhan diluncurkan di Banjarmasin, Selasa (30/4/2019). Kegiatan pasar murah dipusatkan di halaman Kantor Dinas Perdagangan Kalsel. Sejumlah pelaku usaha dan distributor berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar selama satu hari tersebut.
Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kalsel Heriansyah mengatakan, pasar murah dilaksanakan karena harga beberapa bahan pokok di pasar mulai bergerak naik menjelang Ramadhan, misalnya gula, cabai, dan daging ayam.
Berdasarkan pantauan di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin, harga gula pasir naik dari 11.000 per kilogram menjadi Rp 12.500 per kilogram, cabai rawit tiung dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 25.000 per kg, dan cabai rawit taji dari Rp 40.000 per kg jadi 45.000 per kg. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada daging ayam ras, dari 35.000 per kg menjadi 45.000 per kg.
”Ini adalah salah satu upaya pemprov menekan gejolak harga. Pasar murah akan digelar di semua kabupaten/kota sampai menjelang Idul Fitri. Dengan pasar murah, masyarakat diharapkan tidak panik menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri,” kata Heriansyah.
Di gelaran pasar murah, para pedagang menjual barang dengan harga lebih murah dari harga di pasar umumnya. Gula pasir, misalnya, dijual Rp 11.000 per kg, minyak goreng Rp 12.500 per liter, tepung terigu Rp 8.500 per kg, dan daging beku (daging kerbau) Rp 80.000 per kg.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani menyatakan menggandeng para pelaku usaha untuk menggelar pasar murah di setiap kabupaten/kota. ”Kami minta mereka menjual barang dengan harga distributor supaya lebih murah dari harga di pasar,” ujarnya.
Dua bulan sebelumnya, menurut Birhasani, para pelaku usaha sudah diminta untuk menambah stok bahan pokok agar kebutuhan masyarakat selama Ramadhan terpenuhi. Kondisi gudang mereka juga sudah dicek dan dipastikan bisa menampung bahan pokok agar tetap aman dan terjaga dengan baik.
”Dengan stok yang banyak, kami berharap harga akan tetap stabil. Jika pelaku usaha coba-coba menimbun dan mempermainkan harga, pasti akan ditindak oleh satuan tugas pangan dari kepolisian,” ujarnya.