Janji Sang Seniman Bola
Lionel Messi sudah berjanji untuk mengembalikan trofi Liga Champions ke Stadion Camp Nou pada musim ini. Ia harus mulai menjaga janjinya itu di hadapan Liverpool.
BARCELONA, SENIN - Barcelona bakal menjalani laga kandang terpenting pada musim ini ketika menjamu Liverpool pada laga pertama semifinal Liga Champions di Stadion Camp Nou, Kamis (2/5/2019) pukul 02.00 WIB. Kemenangan pada laga tersebut akan menjadi sejarah baru dan memperbesar peluang untuk meraih gelar treble winner atau tiga gelar juara dalam satu musim.
Satu dari tiga gelar juara yang dibidik itu, gelar juara Liga Spanyol, sudah diraih di Camp Nou, Minggu (28/4/2019) dini hari WIB. Barca memastikan gelar juara setelah mengalahkan Levante 1-0 berkat gol tunggal Lionel Messi. Perolehan 83 poin dengan tiga laga tersisa sudah cukup bagi mereka untuk meraih trofi La Liga yang ke-26.
Camp Nou pun langsung berubah menjadi tempat pesta malam itu. Para pemain mengajak anggota keluarga mereka ke lapangan, menari-nari, dan mencium trofi. “Tujuan kami sekarang adalah meraih gelar treble. Kami tidak akan berlebihan merayakan gelar juara liga karena tantangan di Liga Champions sudah menanti,” ujar Presiden Barcelona Josep Bartomeu seperti dikutip laman Football-Espana.
Bartomeu punya alasan yang jelas ketika meminta klubnya untuk meredam euforia juara karena laga kontra Levante itu baru permulaan. Apalagi, bagi klub sekelas Barca atau Real Madrid, merebut gelar juara La Liga bukanlah pekerjaan yang sangat berat. Baru terasa berat jika mereka ingin mengawinkan gelar juara La Liga dengan gelar juara kompetisi mayor lainnya.
Tujuan kami sekarang adalah meraih gelar treble
Itulah yang kini dilakukan Barca dengan membidik dua trofi lagi, yaitu trofi Copa del Rey dan Liga Champions. Barca masih akan menghadapi Valencia di Stadion Benito Villamarin pada 25 Mei mendatang. Di Liga Champions, Barca masih harus menyingkirkan Liverpool pada babak semifinal dan kemudian menaklukkan Tottenham Hotspur atau Ajax pada laga final yang berlangsung di Stadion Wanda Metropolitano, kandang Atletico Madrid, pada 1 Juni nanti.
Oleh karena itu, laga pertama kontra Liverpool merupakan laga kandang terakhir yang sangat menentukan bagi Barca untuk mencapai gelar treble pada musim ini. Laga yang sangat menentukan karena lawan mereka adalah Liverpool, tim yang belum pernah dikalahkan Barca di Camp Nou dalam empat pertemuan terakhir baik di ajang Piala UEFA (kini Liga Europa) dan Liga Champions.
Bahkan, dalam empat laga kandang melawan Liverpool itu, Barca hanya mampu mencetak satu gol, yaitu pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions, Februari 2007. Meski akhirnya bisa membobol gawang Liverpool melalui gol yang dicetak Deco, Barca tetap kalah 1-2.
Analis sepak bola Graham Hunter dalam artikelnya di laman ESPN pun mengingatkan Barca bahwa Liverpool merupakan kryptonite bagi mereka. Dalam kisah pahlawan super, sebongkah kecil batu kryptonite bisa melumpuhkan Superman yang memiliki kekuatan tidak terbatas. Barca adalah “Superman” di Spanyol dan batu kryptonite itu akan tiba di Camp Nou sebentar lagi.
Saya berjanji bahwa kami akan melakukan apapun agar trofi yang indah ini (trofi Liga Champions) bisa kembali ke Camp Nou
Jika ingin terbebas dari efek mematikan kryptonite itu, Barca tidak boleh lagi tampil ceroboh seperti pada saat melawan Levante. Mereka harus fokus dan para pemain wajib menampilkan permainan terbaik mereka dalam hidupnya.
Dukungan penuh suporter Barca juga diharapkan bisa membantu Barca mewujudkan kemenangan besar pertama atas Liverpool di Camp Nou. Apabila hanya bermain imbang, atau bahkan kalah pada laga pertama semifinal itu, Barca akan kesulitan untuk bangkit pada laga kedua di Stadion Anfield, kandang Liverpool. Ambisi mereka untuk meraih treble yang ketiga kalinya bisa hancur.
Liverpool merupakan kryptonite bagi mereka
Target untuk meraih treble untuk ketiga kalinya ini merupakan target yang sangat besar karena belum pernah ada klub lain yang bisa melakukannya. Bahkan, Barca sampai saat ini pun masih tercatat sebagai satu-satunya tim Eropa yang mampu meraih gelar treble sebanyak dua kali, yaitu pada musim 2008-2009 dan 2014-2015.
Namun, Messi sudah mengucap janji pada Agustus 2018, sebelum musim 2018-2019 bergulir. “Saya berjanji bahwa kami akan melakukan apapun agar trofi yang indah ini (trofi Liga Champions) bisa kembali ke Camp Nou,” kata Messi seperti dikutip laman Marca.
Janji itu kemudian ditanggapi striker Barca Luis Suarez dengan guyonan. “Kamu yang mengatakannya, jadi terserah kamu bagaimana caranya untuk mewujudkannya,” ujar Suarez seperti dikutip laman The Guardian.
Bisa jadi guyonan Suarez itu memang menggambarkan kenyataan. Messi memang sosok sentral yang membuat Barcelona bisa menjadi tim “Superman”. Seperti pada laga kontra Levante misalnya, Barca baru bisa mencetak gol ketika Messi dimainkan. Musim ini, Messi sudah mencetak sebanyak 46 gol di semua kompetisi.
Efek Van Dijk
Namun, Liverpool punya bek sekelas Virgil van Dijk yang baru saja meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Liga Inggris musim ini dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA). Pemain asal Belanda itu bisa menjadi masalah bagi Messi. Van Dijk akan berusaha mengamankan area di depan gawang dan bisa saja ikut mengancam gawang Barca terutama saat mendapat tendangan pojok.
Meski sudah menjadi yang terbaik di Inggris, Van Dijk tetap merendah dan merasa masih jauh di bawah kualitas Messi yang sudah meraih lima penghargaan sebagai pemain terbaik dunia. “Itu (bayangan bisa menyamai kebesaran Messi) tidak ada dalam pikiran saya sama sekali,” ujarnya. (AFP)