Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok di Pontianak Mulai Naik
Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mulai naik, Selasa (2/4/2019). Harga daging ayam misalnya naik 40 persen dan cabai rawit naik 27,77 persen. Namun, kenaikan itu dinilai masih dalam batas wajar.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terpantau naik pada Selasa (30/4/2019). Harga daging ayam, misalnya, naik 40 persen dan cabai rawit naik 27,77 persen. Sejauh ini, kenaikan itu dinilai masih dalam batas wajar.
Pantauan Kompas di Pasar Flamboyan Pontianak, harga daging ayam naik dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 34.000 per kilogram. Harga cabai rawit juga naik dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp 46.000 per kg. Kenaikan kedua komoditas itu diduga karena pasokan yang tidak memadai.
Sementara itu, harga daging sapi relatif stabil. Samsul (45), pedagang sapi di Pasar Flamboyan, mengatakan, harga daging sapi masih normal Rp 125.000 per kg. Harga bakal naik biasanya H-2 bulan Ramadhan dan H-7 Idul Futri.
“Harga naik bukan semata-mata karena tingginya permintaan tetapi ada peningkatan biaya. Saat permintaan meningkat, kami perlu tenaga tambahan untuk memotong. Hal itu akan memengaruhi biaya dan harga,” kata Samsul.
Saat datang ke Pasar Flamboyan, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan Budi Santoso, mengatakan, kenaikan harga masih dalam batas normal. Kenaikannya tidak melampaui batas harga acuan. Namun, dia mengatakan, dari sisi pasokan masih perlu ditingkatkan.
Selain meninjau harga di pasar, Budi juga menggelar pertemuan dengan pemangku kebijakan di Kalbar terkait menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Futri. Di Kantor Gubernur Kalbar, Budi menuturkan, dua tahun terakhir koordinasi untuk stabilitas harga kebutuhan pokok dinilai berhasil.
Tahun ini, ia juga mengharapkan hal yang sama. Target inflasi 2019 sebesar 3,5 persen. Kenaikan permintaan pada Ramadhan dan Idul Fitri perlu terus diantisipasi jauh-jauh hari agar harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Secara nasional, rata-rata harga beras turun 1,07 persen dari Rp 11.726 per kg pada Maret menjadi Rp 11.600 per kg pada April. Komoditas yang secara nasional naik adalah bawang merah dan bawang putih. Harga bawang merah Rp 30.797 per kg pada Maret menjadi Rp 39.893 per kg pada April. Harga bawang putih dari Rp 31.969 per kg pada Maret menjadi Rp 40.878 per kg pada April,” ujarnya.
Pemerintah daerah, kata Budi, diminta terus memantau perkembangan harga dan pasokan. Kemudian, mereka diminta memetakan jalur distribusi bahan kebutuhan pokok. Jumlah stok dan ketahanannya juga hendaknya diawasi.
Kepala Bulog Divisi Regional Kalbar Bubun Subroto mengatakan, stok beras masih tercatat sebanyak 17.323 ton dan stok persediaan beras komersil sebesar 145 ton. Stok itu cukup hingga delapan bulan mendatang. Tak hanya itu, stok kebutuhan pokok lainnya juga masih mencukupi, gula pasir 997 ton dan minyak goreng 22.352 liter.
Kepala Satuan Tugas Pangan Kepolisian Daerah Kalbar Komisaris Besar Mahyudi Nazriansyah mengingatkan, penyelundupan barang ilegal di perbatasan Indonesia-Malaysia juga hendaknya diwaspadai, terutama menjelang hari raya keagamaan. Ada 52 jalan setapak yang terhubung dengan 32 desa di Malaysia. Jalur itulah yang kerap dimanfaatkan penyelundup untuk memasukkan barang ke Indonesia. Barang-barang selundupan itu berbahaya karena tidak ada jaminan kualitas produknya.