Sebuah tangki kosong berukuran 20.000 liter milik PT Surya Mitra Tirta Kencana yang sedang dilas meledak di gudang yang terletak di Jalan Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/4/2019).
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebuah tangki kosong berukuran 20.000 liter milik PT Surya Mitra Tirta Kencana yang sedang dilas meledak di gudang yang terletak di Jalan Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/4/2019). Ledakan itu mengakibatkan satu pekerja tewas, satu pekerja terluka, serta lima rumah warga rusak.
Kepala Kepolisian Sektor Kenjeran Komisaris Cipto mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu, dua pekerja sedang mengelas bagian kolong truk tangki dan tangga akses naik ke tangki. ”Tangki tiba-tiba meledak. Satu pekerja tewas terpental hingga ke rumah warga yang berjarak sekitar 30 meter, sedangkan satu pekerja lain kondisinya kritis,” katanya.
Korban meninggal bernama Arif Agung Nugroho (34) yang saat itu berada di bagian atas tangki. Sementara korban luka adalah Abu Khoiri (30) yang kala itu mengelas bagian kolong truk tangki. Ledakan yang amat kuat mengakibatkan tubuh Arif terpental hingga keluar area pabrik dan jatuh menimpa atap rumah warga.
Pantauan di lokasi kejadian, tangki yang meledak kondisinya pecah terurai. Sebuah mobil tangki lainnya, yang berjarak sekitar 10 meter, separuh bagiannya ringsek akibat tekanan dari ledakan. Atap peneduh untuk pekerja yang berada persis di samping truk tangki itu juga roboh.
Di luar area pabrik, ada lima rumah warga yang rusak. Rata-rata kerusakan berupa kaca jendela pecah serta genteng dan plafon rumah jebol. ”Saya pikir ledakan bom karena suaranya sangat keras, ternyata ledakan tangki,” kata Nunuk (50), warga yang rumahnya berada di samping gudang pabrik itu. Ledakan tangki terdengar hingga radius 1 kilometer.
Nunuk, yang rumahnya rusak, masih trauma setelah ledakan tersebut. Selain kaget karena suara ledakan sangat keras, satu korban meninggal terlempar hingga ke atap rumahnya. Untuk sementara waktu, dia dan ketiga anaknya akan tinggal di tempat saudara. ”Saya sedang memasak, tiba-tiba ada ledakan dan seperti benda jatuh di atap. Saya langsung lari keluar rumah,” ujarnya.
Dugaan awalnya terjadi penguapan di tangki karena panas saat dilas.
Cipto mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan atas ledakan tersebut. Pihaknya memeriksa beberapa saksi dari perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi itu. Polisi juga menyita rekaman kamera pengawas yang berada di sekitar gudang. Ada kemungkinan perusahaan lalai karena tidak menerapkan prosedur keselamatan kerja.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, ledakan itu diduga karena tekanan udara berlebih di dalam tangki saat dilas. Dua pekerja pengelasan tidak membuka penutup tangki karena menilai kondisinya cukup aman karena tidak ada muatan minyak goreng. ”Dugaan awalnya terjadi penguapan di tangki karena panas saat dilas,” ujar Cipto.
Camat Kenjeran Henni Indriaty mengatakan, perusahaan dengan warga terdampak sudah melakukan mediasi. Semua kerusakan yang dialami warga akan diganti oleh perusahaan. ”Besarannya berbeda bergantung kerusakan,” katanya.
Dia berharap, setelah kejadian ini, perusahaan melakukan evaluasi kegiatan pengelasan. Sebaiknya, pengelasan tangki dilakukan di area yang jauh dari permukiman warga. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja agar tidak berdampak ke warga sekitar.
Pekerja dan staf PT Surya Mitra Tirta Kencana yang ditemui di lokasi enggan memberikan komentar. Seorang staf laki-laki, yang enggan menyebutkan namanya, mengatakan, perusahaan menyerahkan proses penyidikan kepada polisi. Perusahaan juga siap memberikan ganti rugi kepada warga sekitar yang terdampak.