JAKARTA, KOMPAS - Komando Distrik Militer (Kodim) Depok menerbitkan sebuah buku berjudul “Margonda Pahlawan Tanpa Pusara” dalam rangka hari ulang tahun ke-20 Kota Depok, Sabtu (27/4/2019). Buku tersebut mengisahkan seorang pahlawan yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kota Depok.
Menurut Komandan Distrik Militer (Dandim) Depok Letkol (Inf) Eko Syah Putra Siregar, buku setebal 68 halaman itu dapat menginsipirasi generasi muda Indonesia khususnya di Kota Depok.
"Buku Margonda mengisahkan sosok pejuang kemerdekaan yang namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kota Depok. Awalnya, ketika pertama kali bertugas di Depok, saya secara pribadi tidak mengetahui kalau nama jalan Margonda diambil dari nama seorang pejuang kemerdekaan. Namun, dari sanalah semuanya berawal,” ujar Eko.
Ia melanjutkan, Margonda adalah pemuda yang aktif dalam organisasi, antara lain Jajasan Obor Pasundan (JOP) dan laskar Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI).
Margonda adalah sahabat dari Pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) wilayah Bogor yakni Kapten Muslihat dan Komandan Batalyon Ujung Tombak TKR Jawa Barat, Ibrahim Adjie (belakangan menjadi Pangdam Siliwangi). Nama Muslihat dan Ibrahim Adjie kini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Bogor.
Margonda tewas dalam pertempuran melawan tentara Sekutu di Depok pada bulan November 1946. Namun, makam Margonda sampai sekarang belum ditemukan.
"Buku ini merupakan sumbangsih kecil yang diprakarsai Kodim Depok untuk warga Indonesia dan Kota Depok khususnya. Ini sekaligus mengingatkan kembali agar kita selalu mengenang jasa para pahlawan,” kata Eko.