Kampung Bekelir, demikian sebutan dari kampung yang berlokasi di Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Banten, yang diapit Jalan Kali Pasir Indah dan Jalan Kisamaun. Kampung seluas 4 hektar yang terletak di pinggir Kali Cisadane itu dulunya merupakan Kampung Babakan Kulon yang kumuh dengan sampah berceceran, rumah bersatu dengan kandang ayam, dan selokan berbau yang sering menimbulkan genangan. Kini, kampung itu menjelma menjadi salah satu destinasi wisata skala internasional di Tangerang.
Keinginan warga kampung yang dihuni 1.175 jiwa itu untuk berubah timbul demi kemajuan lingkungan. Inisiatif ”bebersih diri” ini berbuah prestasi Juara I Lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) se-Tangerang pada 2017.
Prestasi ini diikuti dengan gerakan sekelompok anak muda setempat yang berinisiatif menyisihkan Rp 50.000 per orang dari gaji mereka untuk mengecat paving block di pelosok jalan kampung. Tahun 2016, produsen cat membiayai pengecatan kampung dan 300 unit rumah.
Kini, dinding rumah di Kampung Bekelir turut bekelir—terdapat ribuan seni mural karya 120 seniman lokal dan satu artis mural dari Filipina—hingga genteng rumah warga, membuat Kampung Bekelir menjadi salah satu tujuan wisata yang unik, apik, dan fotogenik. Prestasi Kampung Bekelir sebagai Juara II kategori Wisata Kreatif Terpopuler tingkat Nasional pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 pun diraih.
Warna-warni kampung ini membuatnya semakin populer. Wisatawan datang silih berganti. Tak kurang turis asing dari Amerika Serikat, Turki, China Taipei, Pakistan, Islandia, hingga band asal Zimbabwe bertandang untuk shooting klip video. Mereka rata-rata kenal Kampung Bekelir dari media sosial.
Kehidupan perekonomian masyarakat kampung turut terangkat dengan keberadaan pusat kuliner di bantaran Kali Cisadane yang dikelola khusus oleh warga kampung. Selain itu, kekompakan anak muda juga mendorong warga semakin sadar kebersihan, lingkungan yang sehat dan hijau. Mereka juga mempertahankan kearifan lokal, seperti PHBS, mengelola bank sampah, berkebun hidroponik dan tanaman obat. Pojok Merokok pun tersedia di sudut kampung untuk mengurangi kebiasaan merokok di lingkungan keluarga di rumah.
”Kelebihan kampung ini adalah sifat gotong royong dari dulu,” kata Mohammad Solikhin, Ketua RW 001. Regenerasi nilai-nilai positif terus digalang dengan terus menggugah kesadaran melalui imbauan seperti tergambar dalam mural kampung.
Sikap gotong royong dibenih dengan melibatkan generasi muda dalam kepanitiaan kegiatan. Kini Kampung Bekelir telah menularkan virus positif dan menjadi percontohan kampung berwarna di Tangerang, seperti Kampung Markisa, Kampung Tidar, dan Kampung Grand Pool.